Pelajaran kedua dari KH Noer Ali adalah berorganisasi.
Menurut dai sejuta viewers ini, sebab organisasi lah yang kemudian dapat memerdekakan Indonesia.
Adanya organisasi Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, adalah cikal bakal menuju kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Uniflex Kemasindah di Cikarang Selatan Butuh Staf PPIC
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Penguin Indonesia Cabang Karawang Butuh Teknisi Listrik
“KH. Noer Ali telah menjadi Ketua Pelajar Muslim Indonesia saat belajar di Mekkah. Itu artinya beliau berorganisasi. Negara kita membutuhkan orang-orang yang paham organisasi,” ujar UAS.
Pelajaran ketiga adalah, KH Noer Ali tidak menetap di Mekkah atau Madinah, tetapi memilih kembali ke kampung halaman dan berjuang membangun pondok pesantren.
“KH. Noer Ali rela mewakafkan harta, tenaga dan waktunya untuk membangun umat melalui pondok pesantren ini. Inilah yang akan menjadi amal jariyah yang akan selalu mengalir pahalanya untuk beliau. Artinya, beliau ingin mengatakan : gunakan ilmu dan hartamu di jalan Allah supaya kekal’,” jelas UAS.
Pelajaran keempat, beliau terjun ke dalam dunia politik.
“Beliau masuk ke Partai Masyumi. Bahkan menjadi ketua Masyumi dan anggota Majlis Konstituante,” tegas UAS.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Penguin Indonesia Cabang Karawang Butuh Operator Forklift
Baca juga: Korupsi Bansos Beras di Kemensos, Mantan Dirut PT Bhanda Ghara Reksa Ditetapkan Jadi Tersangka
UAS menambahkan bahwa para ustadz bisa berteriak-teriak di forum dakwah, tapi harus ada orang-orang baik yang jihad di jalur konstitusi.
Karena dengan orang-orang sholih masuk ke parlemen, maka akan hadir undang-undang dan peraturan yang juga sholih.
Politik menurut UAS juga adalah alat meraih kekuasaan.
Maka jihad politik harus dilakukan dengan menghadirkan orang-orang yang baik dan amanah memperjuangkan islam dan aspirasi umat islam.
Pelajaran kelima adalah, KH Noer Ali berjuang angkat senjata melawan penjajah, hingga diberi gelar ‘Singa Karawang-Bekasi’. Beliau tidak takut mati.
Baca juga: Dalam Kondisi Mabuk, Pemuda Ini Bikin Onar, Bakar Musala dan Motor Warga, serta Maling Kotak Amal
Baca juga: TDI dan Pan Brothers Tandatangani Kesepakatan Pembelian 10.000 Motor Listrik
“Semua tokoh pemberani bergelar ‘Singa’, ada Sisingamaraja di Sumatera Utara, juga ada Richard the Lion Heart di Inggris,” jelas UAS.
Dalam taushiahnya UAS mengimbau kaum muslimin di seluruh Indonesia, agar menggunakan protokol Attaqwa jika mengundang UAS.