Pada 1978, ia ikut dalam gerakan menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden.
Peristiwa tersebut membuat Rizal Ramli diamankan oleh pihak kepolisian sampai ia harus dipenjara selama 18 bulan.
Usai bebas dari penjara Rizal Ramli justru malah banyak menjalani pendidikan di luar negeri.
Ia berhasil memperoleh gelar doktor dari Boston University.
Kembali ke tanah air pada tahun 1992 Rizal sempat mendirikan Econit, sebuah lembaga pengkajian ekonomi.
Baca juga: Disoraki Pengunjung, Gorila Komu di Taman Margasatwa Ragunan Ngamuk hingga Lempar Kayu
Baca juga: Gawat, Dalam Sepekan Kasus Covid-19 di Depok Melonjak Drastis, Kini Ada 300 Warga Terpapar
Dari Econit inilah, Rizal Ramli menuai reputasinya.
Ia banyak mengkritisi kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak fair bagi masyarakat.
Namanya pun semakin dikenal setelah dia menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) periode 2000-2001.
Kemudian di tahun yang sama Rizal Ramli juga menjabat Menko Ekonomi, Keuangan dan Industri.
Di era pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal Ramli dipercaya menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 2015 hingga 2016.
Sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli dikenal sebagai seorang yang sangat kritis.
Ucapan yang terkenal darinya kala itu adalah 'rajawali ngepret' atau Raja Ngepret.
Baca juga: Sambut 2024 Alumni Maroko Adakan Muhasabah dan Nyatakan Netral Dalam Pemilu
Baca juga: Enam Penumpang Tewas, Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Bhinneka di Tol Jakarta Cikampek
Tiba di rumah duka
Diberitakan sebelumnya, jenazah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli telah tiba di rumah duka, di Jalan Bangka IX No 49R, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 3 Januari 2024 dini hari.
Pantauan di lokasi, mobil ambulans milik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tiba di rumah duka sekira pukul 00.52 WIB.