TRIBUNBEKASI.COM — Suasana di Terminal Induk Bekasi terpantau sepi dari penumpang yang hendak mudik Lebaran Idul Fitri ke kampung halamannya, pada Selasa, 2 April 2024, atau sepekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kepala Terminal Induk Bekasi Hermawan memprediksi bahwa para pemudik akan mulai memadati Terminal Induk Bekasi pada H-3 atau sekitar 7 April 2024.
“Sampai dengan saat ini terpantau masih normal, kemungkinan dikarenakan anak sekolah juga belum libur,” ucap Hermawan, Selasa, 2 April 2024,.
Hermawan menambahkan bahwa akan ada volume peningkatan pemudik pada Jumat pekan ini.
Puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah juga diperkirakan terjadi pada Minggu dan Senin.
BERITA VIDEO: PEMERINTAH TETAPKAN 1 SYAWAL 1444 H JATUH PADA SABTU 22 APRIL 2023
Berdasarkan pantauan di Terminal Induk Bekasi, Selasa, 2 April 2024 sekira pukul 09.00 WIB, sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sudah tampak berjejer memenuhi terminal.
Namun para pemudik belum juga ramai berdatangan.
Jumlah penumpang yang tidak terlalu signifikan membuat kondisi terminal terkendali.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 2 April 2024
Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 2 April 2024, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya
Tidak banyaknya penumpang membuat setiap bus belum keluar di Terminal Induk Bekasi.
Setiap kondektur bus terlihat menawarkan perjalanan kepada pengunjung terminal.
Sementara para porter, tampak lalu lalang mencari penumpang untuk dibawakan tasnya.
Namun sayang, penumpang yang hanya beberapa membuat mereka kembali menunggu nasib hingga jelang sore hari.
Lebih Awal
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman masing-masing, agar berangkat mudik Lebaran 2024 lebih awal.
Baca juga: SIM Keliling Karawang, Selasa 2 April 2024, di Yogya Grand Karawang Hingga Pukul 15.00 WIB
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Selasa 2 April 2024 di Komsen Jatiasih Hingga Pukul 10.00 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa berangkat mudik Lebaran lebih awal diperlukan untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran.
"Saya hanya ingin memberikan beberapa catatan yang pertama berkaitan dengan puncak mudik yang tadi disampaikan Pak Menko PMK itu mulai H-4, tapi kalau hari ke 4, 3, 2, 1, itu (masyarakat yang mudik) akan tinggi sekali," ujar Menhub Budi Karya Sumadi usai mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin ini, 25 Maret 2024.
"Oleh karenanya, kami mengimbau sebagian anak-anak yang sudah libur bisa mudik lebih awal," sambung Menhub Budi Karya Sumadi.
Meski menganjurkan agar mudik Lebaran lebih awal, namun Menhub Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Sebaliknya, Menhub Budi Karya meminta masyarakat untuk memanfaatkan program mudik gratis dari berbagai instansi.
"Karena sangat bahaya. Apalagi Polri BUMN, TNI juga banyak yang berikan mudik gratis, gunakan dengan baik," katanya.
Lebaran Idul Fitri
Sebelumnya diberitakan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran Idul Fitri 2024 hampir bisa dipastikan akan jatuh pada tanggal 10 April 2024.
Baca juga: Menko PMK Sebut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah Hampir Dipastikan Jatuh Pada 10 April 2024
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Cabinindo Putra Buka Lowongan untuk Lulusan SMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengungkapkan hal itu usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin, 25 Maret 2024.
"Kemudian Idul Fitri hampir bisa dipastikan jatuh tanggal 10 April 2024. Nanti kalau ada pertanyaan silakan ditanyakan ke pak Wakil Menteri Agama," ujar Muhadjir Effendy.
Sedangkan puncak arus mudik Lebaran diprediksi akan terjadi pada 5-8 April 2024, dan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 13-16 April 2024.
"Puncak mudik diperkirakan akan terjadi tanggal 5 sampai 8 April 2024. Arus balik diperkirakan akan terjadi tanggal 13 sampai 16 April 2024," imbuh Muhadjir Effendy.
Tak berubah dari data-data yang terungkap sebelumnya, untuk prediksi jumlah pemudik pada tahun ini, ucap Muhadjir Effendy, sebanyak 193 juta orang.
"Jumlah pemudik berdasarkan hasil survei diprediksi akan sekitar 193 juta atau terdapat kenaikan 50 persen dibanding mudik tahun lalu," tuturnya.
"Nanti Menteri Perhubungan bisa memberikan penjelasan secara jauh," lanjut Muhadjir Effendy.
Baca juga: Imbas Perbaikan, Jalan Tol Japek Arah Cikampek Padat
Baca juga: Peserta Mudik Gratis Pemkot Bekasi, Diingatkan Wajib Verifikasi Ulang Esok Hari
Sidang Isbat
Di sisi lain, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki, memastikan penentuan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah akan dilakukan sidang isbat pada 9 April 2024.
"Untuk sidang isbat tetap kami laksanakan pada tanggal 9 April 2024 dengan mempertimbangkan posisi ketinggian hilal saat itu berkisar antara 4 derajat 52,7 menit sampai dengan 7 derajat 37,8 menit," terang Saiful Rahmat Dasuki.
"Dan elongasi berkisar antara 8 menit, 23,08 derajat, 23,68 menit sampai dengan 10 derajat 12,94 menit. Nah berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bahwa telah disepakati kondisi seperti itu memenuhi kriteria visibilitas hilal yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 koma derajat," imbuhnya.
Titik Rawan
Sebelumnya diberitakan bahwa Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) membagi tiga titik kerawanan kecelakaan saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024 mendatang.
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan, titik kerawanan kecelakaan pertama berada di sejumlah ruas jalan tol.
Baca juga: Simak Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini, Masih di Angka Rp 1.203.000 Per Gram
Baca juga: Pemkab Bekasi Buka Kerja Sama Swasta untuk Pengelolaan Sampah
Meski menyebut ruas jalan tol, namun Irjen Aan Suhanan tidak memberikan keterangan secara lebih spesifik terkait di tol mana, dan di kilometer berapa saja yang mengalami kerawanan kecelakaan selama arus mudik Lebaran dan arus balik Lebaran.
Masih kata Irjen Aan Suhanan, lokasi kerawanan kedua berada di jalur arteri dan terakhir kerawanan di jalur menuju lokasi penyeberangan.
"Kami sudah siapkan beberapa cara bertindak, baik itu di tol, arteri dan pemyeberangan," jelas Irjen Aan Suhanan, Senin, 18 Maret 2024.
Menurutnya, cara bertindak anggota kepolisian sesuai beberapa temuan di tiga jalur tersebut, sehingga Polri dengan sigap bisa memberikan pertolongan.
Pertama, kata Irjen Aan Suhanan, pihaknya akan mengambil langkah pembatasan operasional kendaraan angkutan barang.
Baca juga: Pj Bupati Harap Tata Ruang Kabupaten Bekasi Tertib, Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran Idul Fitri, Dishub Kota Bekasi Bersiap Pasang Rambu Portabel
"Pembatasan itu akan dilakukan sejak 5 April 2024 ini sampai 16 April 2024 pukul 08.00 WIB, itu di no tol. Terus di tol juga kami akan lakukan pembatasan jalan angkutan barang ini," tegasnya.
Angka Kecelakaan Menurun
Sebelumnya, Korlantas Polri mencatat peristiwa kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan arus mudik lebaran Idul Fitri 2023 lalu mengalami penurunan 18 persen dari tahun 2022.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, penurunan presentasi kecelakaan ini berkat kerjasama antara Polri, Kementerian Perhubungan instansi lain dalam mengatur kebijakan arus mudik lebaran.
"Atau terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sekira 772 perkara," kata Irjen Aan Suhanan melalui zoom, pada Minggu, 17 Maret 2024.
Menurut Irjen Aan Suhanan, untuk korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran Idulfitri 2023, mengalami penurunan.
Baca juga: Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Parpol Pendukung, Pengamat: Wajar, Dia Tak Mampu Bawa Kemenangan
Baca juga: Hindari Calo, Disdukcapil Kabupaten Bekasi Ingatkan Warga Urus Administrasi ke Pegawai Rompi Biru
Irjen Aan Suhanan pun mengungkap bahwa penurunan korban meninggal dunia sekira 28 persen atau sebanyak 211 orang.
Irjen Aan Suhanan juga membeberkan, kendaraan yang melanggar arus lalu lintas, terutama sistem ganjil-genap di jalur mudik lebaran tahun 2023, sekira 798 perkara.
"Artinya masih ada masyarakat yang tidak mengikuti aturan yang sudah ditentukan," tegasnya. (Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti/Ramadhan LQ/Miftahul Munir)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News