TRIBUNBEKASI.COM, CIMANGGIS --- Musibah kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta Cikampek (Japek) membuat warga di Jalan Kelapa Dua Raya RW 11 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, dirundung duka, Senin (8/4/2024).
Apa pasal? Sebab dua dari 12 korban tewas dalam musibah kecelakaan maut di KM 58 Tol Japek tercatat sebagai warga Jalan Kelapa Dua Raya RW 11 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.
Kedua korban kecelakaan maut di Tol Japek tersebut yakni kakak beradik Azfar Waldan (14) dan Jasmin Mufida Zulfa (11), anak dari Saefudin (45) dan Titin (38).
Hujan tangis pun pecah di kediaman Saefudin dan Titin.
BERITA VIDEO : KECELAKAAN MAUT DI TOL JAPEK, SEMUA PENUMPANG GRAN MAX DARI JAKARTA TEWAS TERBAKAR
Beberapa anggota keluarga dan tetangga tak bisa menahan air matanya saat mendengar dua Tahfidz Quran itu meregang nyawa saat bertolak ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.
Ditemui Wartakotalive.com Selasa (9/4/2024), Dewi (26), tetangga, mengisahkan momen terakhir bersama kedua buah hati Saefudin dan Titin itu.
Terisak-isak, perempuan berhijab merah muda ini mengatakan bahwa pada Senin (8/4) pukul 02.00 WIB dini hari Jasmin sempat berpamitan kepada dirinya untuk ke rumah neneknya di Ciamis.
Baca juga: Pengemudi Travel Pacu Grand Max Lebih dari 100 Km, Tidak Injak Pedal Rem Hingga Tabrak Bus
Kala berpamitan, wajah Jasmin berseri karena memang dirinya tak kuasa menahan rindu untuk merayakan Lebaran di rumah nenek.
“Berpamitan sama saya, dia (Jasmin) bertanya sama saya sambil bercanda gitu. Teteh enggak pulang kampung? terus saya jawab teteh kan enggak punya kampung Jasmin. Aku mau pulang kampung dong teh, mau Lebaran ke rumah nenek, gitu dia jawab ke saya,” jawab Dewi bernada lirih.
Kemudian pada pagi harinya, Dewi mengaku terkejut mendengar kabar bahwa mobil travel yang ditumpangi Waldan dan Jasmin mengalami kecelakaan maut di Tol Japek.
“Saya dengar awalnya dari warga di sini, pas cek di Televisi benar ada kecelakaan mobil Grandmax. Diduga mobil yang ditumpangi Waldan sama Jasmin, kaget bukan main saya,” jelas dia.
Dewi mengaku sangat kehilangan keduanya, sebab keduanya sudah seperti adik sendiri baginya. Terlebih, Jasmin meski usianya muda namun tak pernah bosan mengingatkan Dewi untuk melaksanakan salat lima waktu.
“Meski tak sedarah, sudah saya anggap adik. Anaknya ramah dan ceria sekali. Kalau mau salat terus ketemu saya pasti saya diajak dan ingatkan,” ucap dia.
BERITA VIDEO : DUA BOCAH KAKAK BERADIK DARI DEPOK JADI KORBAN KECELAKAAN MAUT DI TOL JAPEK
Selain berpamitan kepada Dewi, Jasmin juga sempat menyambangi kediaman Santi yang berada tak jauh dari rumahnya.
“Anaknya ramah banget, terus soleh dan soleha ceria juga. Sempat pamit ke saya juga,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Dua warga Depok, Jawa Barat diduga jadi korban kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin, 8 April 2024.
Dua korban meninggal bernama Azfar Waldan, 14 tahun dan Jasmin Mufida Zulfa, 11 tahun warga RTM Kelapa Dua Raya, RT 07 RW 11 Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Saefudin (45) ayah korban mengaku tak menyangka atas kabar tersebut.
Dia baru mengetahui informasi kejadian kecelakaan itu pada sore hari melalui media sosial.
Kedua anaknya itu hendak pulang kampung ke rumah neneknya di wilayah Rancah, Ciamis menggunakan travel.
"Saya enggak tahu, tapi khawatir kok sampai jam 3 enggak ada kabar belum sampai ke sana (Ciamis). Pas dicek ada info kecelakaan itu GranMax," katanya saat ditemui di RSUD Karawang pada Senin, 8 April 2024.
Sesaat sebelum kecelakaan itu, dirinya mengantarkan kedua anaknya naik ke mobil travel tersebut. Kedua anaknya dijemput travel sekira pukul 02.30 WIB dini hari.
Dirinya mengantarkan anaknya dan memastikan kedua anaknya sudah naik ke dalam mobil.
"Mobil kan enggak masuk ke dalam rumah, jadi saya antar jalan ke depan kedua anak saya naik mobil travel itu," katanya.
Saefudin juga sempat meminta sopirnya menyiapkan kantong keresek khawatir anaknya yang perempuan itu mabok dalam perjalanan.
Dirinya juga menitipkan kedua anaknya kepada sopir travel itu dan memintanya agar berhati-hati selama perjalanan.
"Duduk posisi anak Jasmin kadang sering muntah jadi dibelakang supir deket jendela. Kakanya juga disamping adiknya, saya nitip ke abangnya, obat-obatan sama keresek, karena takut muntah," jelasnya.
Tak menyangka hal tersebut menjadi terakhir kalinya melihat kedua anaknya tersebut.
Kedua anaknya itu mudik lebih dahulu karena dirinya masih ada keperluan. Ditambah istrinya atau ibu korban dalam keadaan hamil besar.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News