TOPIK
Kecelakaan Maut di Tol Jakarta Cikampek
-
Ketua RT 07/RW 11 Kelurahan Tugu, Arpan menjelaskan, kedua jenazah korban langsung dibawa ke Ciamis, Jawa Barat untuk dimakamkan.
-
Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana mengatakan santunan kematian tersebut diberikan pihaknya dengan jumlah Rp 50 juta per orang.
-
sebelum jenazah korban kecelakaan maut di Tol Japek dibawa, pihak keluarga lebih dulu mengisi adminstrasi dari pihak RS Polri.
-
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Irjen Asep Hendradiana mengatakan jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.
-
Irjen Asep Hendradiana mengatakan jenazah korban kecelakaan maut di Tol Japek terdiri dari laki-laki dan perempuan.
-
perihal kecelakaan maut di Tol Japek KM 58 kemarin KNKT menyampaikan bahwa itu adalah travel gelap," ujar Budi Karya
-
Saat ini Tim Ahli DNA dan analisis DNA sedang bekerja di laboratorium DNA guna mengidentifikasi para korban kecelakaan maut di Tol Japek.
-
Tidak hanya kehilangan suaminya, Tasmah juga kehilangan dua anaknya, Zihan Windiansyah (26) dan Sendi Handian (19) yang meninggal dalam kecelakaan itu
-
berdasarkan hasil penyidikan sementara terhadap kecelakaan maut di KM 58 Tol Japek tersebut yang mana akibat sopir kelelahan.
-
Menurut Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, pengemudi Gran Max yang bekerja melebihi waktu itu kekurangan waktu istirahat.
-
Dugaan mobil Gran Max itu taksi gelap dapat dilihat dari domisili para korban tewas berbeda, dan jumlah penumpang melebihi kapasitas.
-
Pemindahan 11 jenazah korban kecelakaan maut di Tol Japek tersebut dilakukan pada Rabu (10/4/2024) kemarin.
-
Pemindahan Sebelas jenazah tersebut sebagai upaya untuk mempercepat tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi identitas para korban.
-
Irjen Aan Suhanan menjelaskan, mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek saat ini sudah kepemilikan keempat.
-
Adapun untuk waktu yang diperlukan, ia mengatakan bahwa hasil tes DNA bisa diketahui dalam kurun waktu 7 hingga 14 hari.
-
sebanyak 11 keluarga korban kecelakaan maut di Tol Japek itu sudah diambil data ante mortem.
-
Dari hasil identifikasi yang dilakukan Tim DVI, telah berhasil teridentifikasi 12 jenazah korban kecelakaan maut di Tol Japek,
-
Dewi mengaku terkejut mendengar kabar bahwa mobil travel yang ditumpangi Waldan dan Jasmin mengalami kecelakaan maut di Tol Japek.
-
Hasil penyelidikan aparat kepolisian menyebutkan, kecelakaan maut itu diduga dipicu adanya kelalaian dari pengemudi Grand Max.
-
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi menjelaskan, sopir bus Primajasa tersebut sempat seharian berada di Polres karena kepentingan pemeriksaan.
-
Diakui Saefudin, kedua anaknya merupakan penghafal Al-Quran. Anak laki-laki hafal 13 juz sedangkan adikny hafal 3 juz.
-
Sesaat sebelum kecelakaan maut itu, dirinya mengantarkan kedua anaknya naik ke mobil travel tersebut.
-
Saefudin (45) ayah korban, baru mengetahui informasi kejadian kecelakaan itu pada sore hari melalui media sosial.
-
Mereka datang langsung masuk ruang post mortem dan ante mortem Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat.
-
Para kerabat korban yang datang langsung masuk ruang post mortem dan ante mortem Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat.
-
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pihaknya bakal mendalami kronologi dan penyebab pasti insiden kecelakaan tersebut.
-
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pejabat tinggi Polri maupun Polda Jawa Barat.
-
Sebanyak 13 kantong jenazah itu semuanya dari kendaraan Gran Max, baik itu sopir maupun seluruh penumpangnya.
-
Dua korban kecelakaan maut itu merupakan kondektur bus Primajasa dan penumpang bus.
-
Dia melanjutkan, dari 12 korban kecelakaan maut itu ialah tujuh laki-laki dan lima perempuan dari kendaraan Grand Max.