Ledakan di SMAN 72 Jakut

Polisi Ungkap Alasan Pelaku Ledakan Bom SMAN 72 Belum Bisa Diperiksa

ABH pelaku ledakan SMAN 72 belum bisa diperiksa karena kondisi belum stabil, penyidikan tetap berjalan di Polda Metro Jaya.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Ramadhan LQ
JARINGAN TERORISME - Densus 88 merilis perkembangan kasus rekrutmen anak oleh jaringan terorisme dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). Lima tersangka dewasa telah ditangkap sepanjang 2025 dalam tiga penegakan hukum. 
Ringkasan Berita:
  • ABH terduga pelaku ledakan SMAN 72 masih dirawat di RS Polri dan belum bisa dimintai keterangan.
  • Pemeriksaan dijadwalkan 17–21 November 2025, tetapi menunggu kondisi kesehatan membaik.
  • Penyidik tetap mendalami bukti digital, saksi, dan keterangan ayah ABH.


TRIBUNBEKASI.COM, SEMANGGI - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus memantau kondisi Anak Berkonflik dengan Hukum berinisial F, terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Remaja itu masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah mengalami luka serius akibat ledakan yang melibatkan dirinya.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan pada Senin sebelumnya pihaknya telah menggelar rapat bersama Balai Pemasyarakatan, dinas terkait, Densus 88, serta tim medis untuk membahas rencana pemeriksaan.

Baca juga: KPK Telusuri Dugaan Kejanggalan Lahan Whoosh, Negara Dipaksa Beli Tanah Miliknya Sendiri

Baca juga: LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan

Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2025 Bidik Motor Tanpa Pelat Nomor, Ternyata Kerap Dipakai Pelaku Begal

Rencananya, pemeriksaan akan dilakukan pada Senin sampai Jumat, 17–21 November 2025, jika kondisi kesehatan ABH memungkinkan.

"Dan dari hasil itu kami mempersiapkan langkah-langkah untuk permintaan keterangan ABH di RS Polri Kramat Jati dengan estimasi waktu kisaran tanggal 17–21 November 2025," ujar Putu di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (18/11/2025).

Putu menyebut tim penyidik, psikolog, dan pendamping telah mendatangi RS Polri pada Selasa pagi untuk berkonsultasi dengan dokter penangan. Namun kondisi ABH masih belum stabil.

"Sampai dengan kemarin ABH baru saja selesai menggunakan selang makan dan terpantau sampai tadi pagi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan," katanya.

Meski demikian, penyidik tetap melanjutkan tahapan penyidikan lain. Pendalaman bukti digital, analisis Puslabfor, serta pemeriksaan saksi terus berjalan sesuai jadwal.

Keterangan Ayah

Putu juga memastikan pemeriksaan terhadap ayah ABH telah dilakukan pekan lalu untuk menelusuri kemungkinan keterkaitan pelaku dengan konten kekerasan atau akses bahan peledak.

"Permintaan keterangan terhadap ayah ABH sudah dilakukan minggu lalu, namun hasilnya masih harus kami dalami dengan keterangan-keterangan anak, maupun ABH itu sendiri," ujar Putu.

Untuk pemeriksaan saksi anak, penyidik berkoordinasi dengan KPAI dan Apsifor agar proses berlangsung aman dan tidak menimbulkan risiko psikologis.

"Untuk keterangan anak dilakukan di tempat yang telah disepakati oleh penyidik dengan dinas terkait KPAI maupun Apsifor, karena pemeriksaan anak terlalu riskan apabila dilakukan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya," jelasnya.

Penanganan kasus ledakan di SMAN 72 masih terus berlanjut sambil menunggu kondisi ABH membaik.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved