Kasus Bullying

LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan

LBH bantah klaim penyakit bawaan dan menegaskan kondisi Muhammad Hisyam dipicu perundungan yang disertai kekerasan fisik.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Mohamad Yusuf
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
KORBAN BULLYING - Noviyanti, ibu korban MH (13), tak kuasa menahan tangis saat menceritakan dugaan bullying yang dialami anaknya di SMPN 19 Tangsel, Senin (10/11/2025). MH kini dirawat intensif di RSUP Fatmawati akibat gangguan saraf. 

Ringkasan Berita:
  • LBH menegaskan kondisi kritis Muhammad Hisyam dipicu perundungan dan pemukulan, bukan penyakit bawaan.
  • Kuasa hukum mengecam pernyataan Wali Kota Tangsel yang menyebut adanya tumor pada korban.
  • Keluarga masih menunggu hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit.


TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Lembaga Bantuan Hukum yang mendampingi keluarga Muhammad Hisyam kembali menegaskan bahwa kondisi kritis remaja tersebut tidak dipicu penyakit bawaan, melainkan akibat tindakan perundungan yang diikuti kekerasan fisik.

Saat dihubungi Senin (17/11/2025), kuasa hukum keluarga, Alvian mengaku terkejut dengan pernyataan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang sebelumnya menyebut adanya dugaan penyakit bawaan pada diri korban.

Ia mengatakan pemicu utama kondisi Hisyam adalah kekerasan yang terjadi sebelum korban dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Detik-Detik Hiace Ditumpangi 11 Wisatawan China Tabrak Pohon hingga Masuk Jurang di Gitgit Denpasar

Baca juga: Siswa SMAN 6 Medan Histeris Temukan Cacing Saat Buka Makanan di MBG

Baca juga: Polisi Temukan Isi Buku Catatan Pelaku Ledakan SMAN 72, Ungkap Keluhan Kesepian dan Tak Punya Teman

“Pemicunya karena perundungan. Dari awal sudah ada pemukulan di kepala korban,” ujar Alvian.

Menurutnya, kondisi Hisyam tidak akan memburuk hingga separah itu tanpa adanya tindakan pemukulan.

“Iyalah, karena kalau tidak dipukul orang tidak bakal sakit. Logikanya begitu,” tambahnya.

Meski telah mendampingi keluarga sejak awal, Alvian mengaku hingga kini pihaknya belum menerima hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit mengenai penyebab pasti kondisi Hisyam.

“Belum dapat penjelasan dari rumah sakit untuk penyebab kematiannya,” tuturnya.

Ia juga mengecam pernyataan Wali Kota Benyamin Davnie yang menyebut Hisyam memiliki riwayat penyakit bawaan. Menurutnya, pernyataan tersebut justru berpotensi menyesatkan publik.

“Kita kaget. Kenapa Pak Wali mengeluarkan pernyataan seperti itu. Kita mengecam keras karena pemicunya ya bullying itu,” jelasnya.

Alvian menegaskan bahwa kekerasan fisik tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.

“Orang kalau punya tumor atau apa pun, kalau dipukul tidak mungkin separah itu. Logikanya begitu,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Benyamin Davnie sebelumnya menyampaikan dugaan bahwa korban memiliki penyakit tumor yang baru diketahui setelah menjalani perawatan intensif.

“Memang si anak ini sudah menderita tumor, memang baru ketahuan saja. Terpicu kemarin dengan kejadian itu,” ujarnya.

Benyamin mengatakan informasi tersebut ia dapatkan dari rumah sakit tempat korban dirawat. Ia menyebut Hisyam meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) pagi.

“Tumor otak itu kan tidak tiba-tiba. Prosesnya panjang, bertahun-tahun. Cuma tidak dirasakan mungkin seperti itu,” katanya.

Lebih lanjut, Benyamin memastikan dugaan perundungan yang dialami Hisyam sudah dalam penanganan kepolisian.

“Penanganan kasus ini sudah kita dampingi sampai ke Polres,” tutupnya.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved