Kasus Bullying
LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan
LBH bantah klaim penyakit bawaan dan menegaskan kondisi Muhammad Hisyam dipicu perundungan yang disertai kekerasan fisik.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Mohamad Yusuf
Ringkasan Berita:
- LBH menegaskan kondisi kritis Muhammad Hisyam dipicu perundungan dan pemukulan, bukan penyakit bawaan.
- Kuasa hukum mengecam pernyataan Wali Kota Tangsel yang menyebut adanya tumor pada korban.
- Keluarga masih menunggu hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit.
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Lembaga Bantuan Hukum yang mendampingi keluarga Muhammad Hisyam kembali menegaskan bahwa kondisi kritis remaja tersebut tidak dipicu penyakit bawaan, melainkan akibat tindakan perundungan yang diikuti kekerasan fisik.
Saat dihubungi Senin (17/11/2025), kuasa hukum keluarga, Alvian mengaku terkejut dengan pernyataan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang sebelumnya menyebut adanya dugaan penyakit bawaan pada diri korban.
Ia mengatakan pemicu utama kondisi Hisyam adalah kekerasan yang terjadi sebelum korban dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Detik-Detik Hiace Ditumpangi 11 Wisatawan China Tabrak Pohon hingga Masuk Jurang di Gitgit Denpasar
Baca juga: Siswa SMAN 6 Medan Histeris Temukan Cacing Saat Buka Makanan di MBG
Baca juga: Polisi Temukan Isi Buku Catatan Pelaku Ledakan SMAN 72, Ungkap Keluhan Kesepian dan Tak Punya Teman
“Pemicunya karena perundungan. Dari awal sudah ada pemukulan di kepala korban,” ujar Alvian.
Menurutnya, kondisi Hisyam tidak akan memburuk hingga separah itu tanpa adanya tindakan pemukulan.
“Iyalah, karena kalau tidak dipukul orang tidak bakal sakit. Logikanya begitu,” tambahnya.
Meski telah mendampingi keluarga sejak awal, Alvian mengaku hingga kini pihaknya belum menerima hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit mengenai penyebab pasti kondisi Hisyam.
“Belum dapat penjelasan dari rumah sakit untuk penyebab kematiannya,” tuturnya.
Ia juga mengecam pernyataan Wali Kota Benyamin Davnie yang menyebut Hisyam memiliki riwayat penyakit bawaan. Menurutnya, pernyataan tersebut justru berpotensi menyesatkan publik.
“Kita kaget. Kenapa Pak Wali mengeluarkan pernyataan seperti itu. Kita mengecam keras karena pemicunya ya bullying itu,” jelasnya.
Alvian menegaskan bahwa kekerasan fisik tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Orang kalau punya tumor atau apa pun, kalau dipukul tidak mungkin separah itu. Logikanya begitu,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Benyamin Davnie sebelumnya menyampaikan dugaan bahwa korban memiliki penyakit tumor yang baru diketahui setelah menjalani perawatan intensif.
“Memang si anak ini sudah menderita tumor, memang baru ketahuan saja. Terpicu kemarin dengan kejadian itu,” ujarnya.
Benyamin mengatakan informasi tersebut ia dapatkan dari rumah sakit tempat korban dirawat. Ia menyebut Hisyam meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) pagi.
“Tumor otak itu kan tidak tiba-tiba. Prosesnya panjang, bertahun-tahun. Cuma tidak dirasakan mungkin seperti itu,” katanya.
Lebih lanjut, Benyamin memastikan dugaan perundungan yang dialami Hisyam sudah dalam penanganan kepolisian.
“Penanganan kasus ini sudah kita dampingi sampai ke Polres,” tutupnya.
Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News
| KPAI Desak Kasus Bullying di SMPN 19 Tangsel Dilanjut ke Jalur Hukum |
|
|---|
| Polisi Libatkan DP3A Kabupaten Bekasi Beri Pendampingan Psikologis Siswa SMPN Tambun Korban Bullying |
|
|---|
| Siswa SMPN 1 Tambun Bekasi Korban Bullying Alami Trauma, Orang Tua: Jadi Pendiam dan Mudah Marah |
|
|---|
| Kasus Bullying di SMPN 1 Tambun Bekasi, Dalam Posisi Jongkok 6 Siswa Dihajar Tiga Kakak Kelasnya |
|
|---|
| Hancurnya Hati Atika, Melihat Video Anaknya Di-Bully Teman Sekolahnya dengan Tendangan dan Pukulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/ibu-korban-bullying-yang-dialami-anaknya-di-SMPN-19-Tangsel.jpg)