TRIBUNBEKASI.COM, JATINEGARA — Pemilik konter Wahana Store di lantai 3 Mall Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur bantah telah membuka lowongan kerja (Loker) untuk menipu.
Pemilik konter Wahana Store, Widianto mengatakan bahwa terkait informasi yang beredar di kalangan masyarakat itu adalah palsu.
"Tidak benar kami membuka lowongan pekerjaan. Jadi kalau dibilang lowongan kerja, itu bohong. Karena kalau disitu ada loker, maka akan ada tertulis dan online," kata Widianto, Rabu, 10 Juli 2024.
Seorang karyawan konter Wahana Store, Arif Iskandar juga membenarkan kalau perusahaan di tempat dirinya bekerja tidak membuka loker.
Terlebih sampai meminta identitas para pelamar kerja.
"Apalagi untuk admin, dan meminta KTP dan lainnya itu tidak ada sama sekali (dari wahana store). Kami tidak pernah menerima CV atau lamaran dari para pencari kerja," jelas Arif Iskandar.
Baca juga: Karyawan Bank Jago Bobol Uang Rp1,3 Miliar dari Ratusan Rekening yang Diblokir, Kini Diciduk Polisi
Baca juga: Tegas, Pj Bupati Bekasi Terbitkan SE Larangan Pegawai ASN dan BUMD Main Judi Online
Bahkan Arif Iskandar menegaskan terlapor dalam perkara pencurian data untuk Pinjaman Online (Pinjol) berinisial R sudah tidak lagi bekerja di konter Wahana Store, terhitung usai diketahui melakukan kecurangan.
Selain itu perbuatan R terkait penipuan dan penggelapan tersebut sepenuhnya atas inisiatif pribadnya.
"Sehingga sejak 27 Mei 2024 tidak bekerja lagi dan itu ada konfirmasi chat WhatsApp (WA) dengan bos saya. Sejak ada seseorang yang menanyakan itu, soal (lowongan) pekerja itu," tegasnya.
Namun pemilik toko mengaku akan kooperatif jika dibutuhkan untuk proses penyelidikan dari Polres Metro Jakarta Timur.
"Pastinya dong, untuk meng-clear-kan lagi nama perusahaan juga, nanti bos saya akan kooperatif saat dipanggil sebagai saksi pasti akan datang untuk memenuhi panggilan itu," ucapnya.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 10 Juli 2024 Ini
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi, Rabu ini 10 Juli 2024, di Kantor MMID MM2100 Cibitung
Diberitakan sebelumnya, kronologi puluhan orang yang diduga menjadi korban pencurian data dengan modus penawaran Loker di kawasan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terungkap.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean mengatakan kejadian bermula saat terduga pelaku berinisial R kerap mengundang para korban untuk datang bertemu di konter ponsel genggam Wahana Store.
Setelah datang lantaran berminat ditawarkan pekerjaan, R kemudian meminta sejumlah identitas diri para korban beserta ponsel genggam.
“Kalau mau (Kerja) sini katanya KTP-mu. KTP dikasih kemudian mana handphone. Dikasih handphone terus di situlah diinstall pinjaman atau kredit,” kata Armunanto, Selasa, 9 Juli 2024.
Armunanto menjelaskan kemudian R mengumpulkan data pribadi para korbannya itu.
Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang, Rabu 10 Juli 2024 di Gebyar Paten Kecamatan Rengasdengklok
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Karawang Cipta Persada Butuh Teknisi Mechanical Electrical
Selanjutnya data keseluruhan korban diajukan ke pinjaman online (Pinjol) yang aplikasinya sudah terlebih dahulu diunduh R saat ponsel genggam dipegangnya.
“Intinya begini, dia (R) itu mengumpulkan data pribadi korban ini ya, kemudian berikut foto diri selfie. Jadi berdasarkan data ini, si pelaku ini mengajukan aplikasi pinjol itu,” jelasnya.
Selanjutnya Armunanto menuturkan kasus tersebut tengah tahapan penyelidikan pihaknya.
Lalu untuk pihak yang diduga terlibat, diantaranya R dan para korban akan dimintai keterangan.
“Kalau sesuai aturan akan dimintai keterangan, semua yang terlibat akan dimintai keterangan, kalau kapannya nanti kita lihat perkembangan aja,” tutupnya.
Baca juga: Kronologi Puluhan Orang Diduga Jadi Korban Pencurian Data untuk Pinjol dengan Modus Tawaran Loker
Baca juga: EKSKLUSIF: Orangtua Ceritakan Sosok Eman Sulaeman, Hakim Tunggal Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan
Sebagai informasi, 27 orang diduga menjadi korban pencurian data dengan modus penawaran loker.
Berdasarkan peristiwa itu, kerugian yang dialami para korban seluruhnya mencapai Rp. 1.017.619.248.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.