TRIBUNBEKASI.COM - Politisi Partai Gerindra Titiek Soeharto menghadiri pembekalan kader Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (23/9/2024).

Di tengah acara ini, ada momen Titiek Soeharto disapa langsung oleh Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih 2024-2029.  

Awalnya, Prabowo Subianto menyapa srikandi-srikandi Partai Gerindra yang lolos ke DPR.

Kemudian seorang wanita mengingatkan bahwa Prabowo Subianto melewatkan seseorang untuk disapa. 

Titiek Soeharto yang berada di belakang kerumunan pun diminta maju. 

Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra kemudian menyalami Titiek Soeharto.

Prabowo Subianto juga menggoda mantan istrinya itu dan bertanya dari daerah pemilihan (dapil) mana. 

"Selamat ya, dari Dapil mana?” ucap Prabowo Subianto disambut tawa para kader Partai Gerindra.

Titiek Soeharto kemudian menyebut dirinya dari Dapil Yogyakarta. 

Ekspresi Titiek Soeharto pun tersorot. Ibu dari Didit Hediprasetyo itu terlihat tersipu malu sambil bersalaman dengan Prabowo Subianto. 

Sebelumnya Presiden terpilih Prabowo Subianto mengimbau para anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang terpilih untuk tetap setia kepada rakyat dan bangsa. 

“Terima kasih saudara-saudara sebagai pejuang-pejuang kalian di ujung tombak, terima kasih sekali lagi atas kesetiaan saudara-saudara sekalian, ingat berbakti, bekerja untuk rakyat kita, kita berada di jalan yang benar, kita tegak lurus, kesetiaan kita kepada rakyat, kepada bangsa kita," kata Prabowo. 

Prabowo mengatakan kesetiaan yang dimaksud harus fokus kepada rakyat bukan kepada dirinya, Prabowo, sebagai individu, sehingga ketika ia tidak berada di jalan yang benar silakan untuk meninggalkan. 

"Saya minta saudara-saudara jangan setia kepada saya sebagai individu. Selama saya perjuangkan yang benar, saya minta saudara dukung saya, begitu kau mencium saya berada di jalan yang tidak benar, silakan tinggalkan saya," kata Prabowo. 

Ia pun memastikan hingga saat ini tetap pada sumpahnya yaitu ingin mati membela rakyat, membela orang miskin, membela kehormatan bangsa Indonesia. 

"Sumpah saya, saya ingin mati di atas kebenaran, saya ingin mati membela rakyat saya, saya ingin mati membela orang miskin, saya ingin mati membela kehormatan bangsa indonesia, saya tidak ragu-ragu,” kata Prabowo.