Dedy Supriyadi menjelaskan, pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan inventarisasi kerusakan pada stadion Wibawa Mukti yang rusak akibat diterjang angin kencang.
Dari hasil tinjauannya terdapat kerusakan parah pada atap stadion di bagian tribun barat.
"Itu lumayan cukup parah di sisi tribun barat hampir terdampak dari sisi atap, reling yang tadi dilihat juga terbang," kata Dedy.
Kata Dedi, Stadion Wibawa Mukti tengah dilakukan renovasi oleh Kementerian PUPR guna meningkatkan kenyamanan.
Ada beberapa perbaikan fisik, seperti ruang ganti serta beberapa kursi penonton di tribun.
Karena rencananya stadion kebanggaan masyarakat Bekasi itu rencana akan segera diresmikan.
Baca juga: Inkowapi Dukung Upaya Rebranding Koperasi dengan Koperasi Genuine
Baca juga: Aksi Teror Pengerusakan Mobil di Bekasi Tidak Hanya Dilempar Bom Molotov, Sudah 5 Kali Terjadi
"Tentunya kita tetap berkordinasi dengan semua pihak terkait, kebetulan juga Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi sebenarnya posisi saat ini sedang ingin diresmikan," ungkapnya.
Rencana peresmian pun harus di tunda. Dedy menyebut, berdasarkan informasi data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) angin kencang yang terjadi pada Senin 21 Oktober 2024 kemarin memiliki kecepatan 50 kilometer perjam.
"Jadi berdasarkan data BMKG di wilayah ini tepatnya di lokasi stadion wibawamukti angin kencang, hujan lebat dan sebagainya kecepatan angin dengan badai dan sebagainya hampir mendekati 50 tepatnya 49 km per jam," ujarnya.
Dedy mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi berusaha melakukan penanganan dengan cepat kerusakan yang terjadi pada sejumlah fasilitas stadion Wibawa Mukti.
Untuk sementara waktu Ia menegaskan bahwa stadion Wibawa Mukti tidak dapat dipergunakan kegiatan dan event hingga proses perbaikan selesai dilakukan.
Baca juga: Penuhi Tingginya Permintaan AC, Midea Undang 175 Dealer dan Teknisi ke Pabrik Baru di Cikarang
Baca juga: Bikin Mobil Warga di Garasi Terbakar, Pelempar Bom Molotov di Bekasi Diburu Polisi
"Tentunya kami akan segera mengajukan permohonan karena ini menjelang di penghujung tahun anggaran di 2024, mungkin ini juga anggaran nya lumayan jadi kita berupaya untuk mengajukan kepada Pemerintah Pusat untuk upaya-upaya perbaikannya karena ini kalau memang sepenuhnya disempurnakan tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar," tutupnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.