Berita Bekasi

Nenek Bimih yang Tewas Terikat Kain di Bekasi, Sempat Kemalingan Tahun 2024 Hingga Rugi Rp 30 Juta

Penulis: Rendy Rutama
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOKASI KEJADIAN - Rumah sekaligus toko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi ini adalah lokasi kejadian ditemukannya jasad Nenek Bimih pada Senin (10/2/2025) dini hari. Sekira pukul 17.25 WIB, kondisi pintu kediaman rumah itu nampak digaris polisi.

TRIBUNBEKASI.COM, CABANGBUNGIN — Fakta terbaru datang dari peristiwa dugaan perampokan terhadap seorang nenek bernama Bimih (72) di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong, Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

Seorang warga sekitar, Sunari (40) mengatakan nenek Bimih sempat menjadi korban pencurian di rumahnya pada tahun 2024 lalu.

Jika kejadian perampokan itu benar terjadi, bisa dipastikan kalau nenek Bimih sudah menjadi korban kejahatan tersebut dua kali.

“Yang saya tahu udah dua kali ini, saya tahu dua kali, pertama bulan puasa dulu 2024 duit hilang, infonya Rp 30 juta,” kata Sunari saat diwawancara awak media, Selasa (11/2/2025).

Sunari menjelaskan saat kejadian pencurian tahun 2024 berbeda peristiwa dengan yang terjadi Senin (10/2/2025) dini hari.

Sebab saat kejadian tahun 2024, korban saat itu tengah tertidur, dan ketika bangun saat pagi hari baru mengetahui uang miliknya raib.

Baca juga: Rekor Baru Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Selasa Ini Meroket Rp 25.000 Per Gram, Jadi Berapa?

Baca juga: Hati-Hati, Jalan Akses Menuju Stasiun Whoosh Karawang Rusak dan Longsor, Banyak Kendaraan Terperosok

“Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan udah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan juga,” jelasnya.

Sebagai informasi, nenek Bimih tewas di rumah sekaligus tokonya usai menjadi korban perampokan.

Dugaan itu timbul setelah Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni memaparkan adanya sejumlah barang milik korban yang hilang pasca kejadian berlangsung.

Namun Basuni belum dapat memastikan secara rinci barang korban yang kehilangan tersebut.

“Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” imbuh Basuni.

AKP Basuni menjelaskan kronologi kejadian sementara yang ia ketahui berdasarkan keterangan warga sekitar bermula pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 23.59 WIB  terdapat seorang laki-laki keluar dari toko korban yang awalnya sudah ditutup sekira pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Kronologi Sebelum Nenek Bimih di Bekasi Ditemukan Tewas dengan Kondisi Tubuh Terikat Kain

Baca juga: Pagar Laut di Tarumajaya Bekasi Dibongkar PT TRPN, Dirjen PSDKP Turun Tangan Mengawasi

Kemudian terdapat dua orang lainnya berboncengan satu sepeda motor menghampiri satu orang yang sudah keluar dari toko.

Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele dengan posisi persis di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

“Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung menyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” jelasnya.

Guna memastikan peristiwa yang terjadi, Basuni menuturkan sejumlah tetangga serta satu ponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling itu langsung memasuki kediaman Bimih.

“Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” tuturnya.

Namun AKP Basuni menyampaikan belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu.

Baca juga: PN Cikarang Sebut Kantor ATR/BPN Kabupaten Bekasi Ikut Tandatangani Dokumen Sita Eksekusi di Tambun

Baca juga: Beraksi Sejak 2023, Begal dan Rampok yang Gabung jadi Komplotan Maling Motor, Diringkus Polisi

Sebab pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” ucapnya.

AKP Basuni menuturkan pihaknya sudah membawa sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk pengungkapan fakta kejadian.  

Berdasarkan barang bukti yang diamanakan, pihaknya memastikan tidak ada senjata tajam (sajam) yang ditemukan.

Tidak hanya itu, dua saksi terkait kejadian sudah diperiksa jajarannya.

“Ketika di lokasi kejadian, polisi memastikan tidak ditemukan barang bukti  ada kaitannya dengan senjata tajam, tidak ada barang sajam yang melekat di korban itu, barang bukti hanya kain saja yang di leher, kaki, dan tangan,” lugasnya.

Baca juga: Perampok yang Beraksi di Rumah Nenek Bimih di Bekasi Merusak CCTV, Polisi Masih Memburunya

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 11 Februari 2025

Pascakejadian, AKP Basuni mengungkapkan jenazah langsung dibawa pihaknya ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko telah memeriksa jenazah korban dimulai sekira pukul 09.00 WIB.

Sekira pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Unum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

“Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” singkat Hery kepada TribunBekasi. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.