Program Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis di SDN Rawajati 03 Pancoran Distop, Desi: Dananya Dialihkan ke Orang Tua Saja

Penulis: Miftahul Munir
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM MBG BERHENTI --- SDN Rawajati 03 sejak 9 April 2025 sudah tidak lagi mendapat pasokan makan bergisi gratis (MBG) imbas masalah pembayaran dapur MBG, Rabu (16/4/2025).

TRIBUNBEKASI.COM, PANCORAN --- Orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawajati 03, Desi, menyayangkan makan bergizi gratis (MBG) dihentikan sementara waktu.

Padahal, kata Desi, sekolah anaknya baru mendapatkan makan bergizi gratis pada pertengahan Februari 2025 lalu.

Ia menilai, selama ini pendistribusian makan bergizi gratis selama ini sangat baik karena tepat waktu.

"Saya mah bersyukur aja anak saya dapat MBG, tapi untuk makanannya dibuat lebih berasa lagi ya karena banyak anak-anak kecil itu kan enggak suka ya kaya sayurannya," ucap Desi saat ditemui di dekat sekolah anaknya, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: Tinjau Banjir, Prabowo Kaget Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Belum Dapat Makan Bergizi Gratis

Desi mengaku, selama pemberian MBG, dirinya pernah sekali menemukan sayuran yang ditumbuhi oleh ulet.

Ia pun menyatakan, antusias anak-anak terhadap MBG saat ini mulai menurun karena menunya tak menarik lagi.

"Mungkin anak-anak bosan atau gimana makannya antusiasnya turun," jelasnya.

Desi menyatakan tak masalah jika MBG dihentikan dan dialihkan dananya kepada orangtua siswa.

Sebab, lanjut Desi, orangtua yang lebih memahami kesukaan anak-anaknya sehingga bisa memasak dari uang MBG.

"Jadi orangtuanya yang masak. Lebih tahu kesukaan anaknya apa. Selama ini banyak anak yang enggak suka sama menu MBG," ungkapnya.

Jika pemerintah tak mau beri uang ke orangtua siswa, kata Desi bisa juga dengan sistem memberdayakan komite sekolah.

Nantinya, ungkap Desi, pihak Komite Sekolah masak untuk ratusan siswa dan pastinya akan memahami kesukaaan anak-anak.

"Boleh seperti itu juga lebih efisien ya, komite sekolah yang masak dan bikin prasmanan," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SDN Rawajati 03, Sofi mengaku lebih baik MBG diserahkan ke pihak kantin sekolah.

Sebab, kata dia, pihak kantin bisa memasak sesuai dengan kesukaan anak-anak dan pastinya akan mematuhi gizi sesuai arahan pemerintah.

"Kalau saya sih inginnya dananya masuk ke kantin sekolah nanti mereka yang urus kesukaan anak-anak makanannya," singkatnya.

(Sumber : Warta Kota, Miftahul Munir/m26) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp