"Kalau kondisi tidak ada air itu saat ini mungkin kami sama tetangga saling berbagi yang tetangga itu memiliki sumber pompa," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Joko menyampaikan kerusakan jaringan pipa PDAM Tirta Bhagasasi diawali saat proses normalisasi aliran kali di sekitar kawasan Kecamatan Tambun Selatan.
Baca juga: One Way di Jalur Puncak Bogor Diterapkan di Momen Libur Hari Raya Waisak
Baca juga: Layanan Samsat di Kota/Kabupaten Bekasi-Karawang, Senin Ini 12 Mei 2025 Tutup, Hari Raya Waisak
Ketika proses normalisasi dilakukan menggunakan alat berat, petugas pengoperasiannya justru tidak sengaja merusak jaringan pipa PDAM Tirta Bhagasasi.
"Kronologi itu awalnya kami ada kegiatan normalisasi Kalibaru dan itu menggunakan excavator atau alat berat dan itu kerusakan diakibatkan oleh alat berat beko yang mengenai pipa utama aliran PDAM tersebut saat difungsikan," ucapnya.
Joko mengungkapkan hasil dari kerusakan pipa PDAM Tirta Bhagasasi itu membuat debit air di sejumlah kediaman pengguna yang terdampak menjadi lebih sedikit jika dibandingkan saat normal.
Bahkan para warga yang terdampak juga kesulitan mendapatkan air.
"Warga yang terdampak itu di perumahan Mangunjaya ini ada 2 RW dan 17 RT, itu sekitar 1000 KK, dan jiwa itu sekitar 2000 jiwa lebih, keluhan debit air dari awal kejadian itu sangat kecil dan kalau mati di waktu siang hari dan kalau malam hari kok bisa mengandalkan air yang besar, tapi kami tidak bisa mengandalkan itu terus kondisinya dan kami harapkan dengan alirannya normal," pungkasnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.