Berita Karawang

Melalui Program MiRi, IRT di Pesisir Bekasi Dilatih Kembangkan UMKM Olahan Ikan

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OLAHAN IKAN - Ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi mengikuti pelatihan pengembangan usaha mikro berbasis olahan hasil perikanan.

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University membentuk program MiRi atau Kelompok Mina Lestari sebagai wadah pemberdayaan ekonomi bagi para ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.

Melalui pengembangan usaha mikro berbasis olahan hasil perikanan, MiRi bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi keluarga dan menciptakan peluang usaha baru di sektor pesisir.

Azmi, salah satu anggota Tim PPK Ormawa HIMITEKA, mengatakan, dalam MiRi itu ada program peningkatan ekonomi yang terbagi menjadi tiga sub-program utama.

Ketiga sub program tersebut adalah pertama pelatihan pencatatan keuangan sederhana, agar ibu-ibu mampu mengelola keuangan usaha secara lebih terarah. 

Kedua pelatihan pengolahan ikan tangkapan, khususnya ikan Payus, menjadi produk bernilai jual.

"Dan ketiga pelatihan pemasaran digital, guna memperluas jangkauan pasar produk UMKM yang dihasilkan," katanya pada Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Harga Jual Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Turun Rp 17.000 per Gram

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Papajaya Agung Butuh Staf Logistik

Menurutnya, Ikan Payus atau Elops hawaiensis merupakan hasil tangkapan yang terdapat di wilayah Muaragembong.

Namun selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai produk komersial.

Biasanya Ikan Payus ini oleh warga setempat hanya diolah menjadi masakan rumahan sederhana, 

Padahal ikan ini memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan baku produk UMKM.

"Menjawab peluang tersebut, maka kami hadir dengan inovasi pengolahan ikan Payus menjadi Basreng (Baso Goreng), olahan kering kriuk yang lebih tahan lama, praktis, dan diminati berbagai kalangan," beber dia.

Dia menyebutkan, pelatihan pengolahan Basreng dilaksanakan bersama para ibu dari Dusun 2, Dusun 3, dan PAUD Permata Bunda, dengan bahan baku sebanyak 3 kilogram ikan Payus pada 22–23 Juli 2025.

Baca juga: Penemuan Mayat Bayi di Area Makam Keluarga, Bikin Geger Warga Lubang Buaya

Baca juga: Lokasi Samsat Keliling Kota/Kabupaten Bekasi - Karawang Kamis 31 Juli 2025

Produk hasil pelatihan kemudian dibagikan kepada warga sekitar dan anak-anak PAUD sebagai uji coba dan promosi awal.

Ternyata hal ini mendapatkan respon sangat positif.

Diharapkan melalui pelatihan ini, para ibu tidak hanya mampu memproduksi sendiri, tetapi juga dapat membangun usaha bersama secara kolektif.

Dengan pengemasan dan pemasaran yang tepat, produk Basreng MiRi berpotensi menjadi ikon UMKM lokal Desa Pantai Mekar, sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga secara berkelanjutan.

"Tentu berkelanjutan dan berharap bisa mandiri kedepannya dalam mengembangkan UMKM," katanya. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.