Berita Kriminal

Bareskrim Polri Tangkap Gibran, Kasus Dugaan Penggelapan Dana eFishery

Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGGELAPAN DANA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf memberikan keterangan beberapa waktu lalu. Brigjen Helfi Assegaf membenarkan penyidik Bareskrim Polri tengah menangani kasus dugaan penggelapan dana pada proses akuisisi perusahaan e-Fishery.

TRIBUNBEKASI.COM — Bareskrim Polri menangkap Gibran Huzaifah, mantan CEO eFishery terkait kasus dugaan penggelapan dana pada proses akuisisi perusahaan.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf membenarkan penangkapan terhadap Gibran Huzaifah tersebut.

Menurut Brigjen Helfi Assegaf, penyidik Bareskrim Polri sudah menahan Gibran Huzaifah sejak Kamis 31 Juli 2025 lalu.

"Iya, betul. Terhadap Gibran (Huzaifah) dilakukan penahanan sejak hari Kamis, tanggal 31 Juli 2025," kata Brigjen Helfi Assegaf saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).

Brigjen Helfi Assegaf enggan merinci pasal apa yang dituduhkan kepada Gibran Huzaifah terkait penahanan terhadap bos perusahaan rintisan bidang akuakultur ini.

Seperti diketahui, startup teknologi akuakultur eFishery tersandung kasus fraud yang melibatkan Chief Executive Officer (CEO) Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya yang merupakan Chief of Product Officer (CPO).

Baca juga: KRL Commuter Line Anjlok di Stasiun Jakarta Kota, KAI Lakukan Investigasi

Baca juga: KRL Commuter Line Gangguan, KAI Rekayasa Rute Kereta Bogor-Jakarta Kota

Kasus ini mencuat pertama kali usai investor kelas kakap mencurigai adanya masalah fraud atau penyalahgunaan finansial yang terjadi pada eFishery.

Mereka menuding Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya terlibat dalam penggelapan dana perusahaan serta penyelewengan laporan kinerja keuangan perusahaan.

Startup Akuakultur

Pemilik nama lengkap Gibran Huzaifah Amsi El Farizy merupakan sosok pendiri perusahaan startup akuakultur, eFishery.

Pria yang akrab disapa Gibran Huzaifah itu mendirikan e-Fishery bersama dengan Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya pada 2013.

Sejak saat itu, Gibran Huzaifah bersama kedua rekannya itu menjabat sebagai Chief Executive Officer atau CEO eFishery.

Gibran Huzaifah merintis startup tersebut sejak ia duduk di bangku kuliah Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Samsat Keliling Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 5 Agustus 2025

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa 5 Agustus 2025 di Dua Satpas

Pada awalnya, Gibran Huzaifah ingin membuka bisnis sendiri di bidang perikanan yang telah ia pelajari saat mengikuti mata kuliah akuakultur.

Saat mendalami akuakultur, Gibran Huzaifah mendapatkan inspirasi untuk menjadi petani ikan sekaligus membudidayakannya.

Gibran Huzaifah pun memutuskan untuk berternak ikan lele yang dianggap mudah untuk dibudidayakan.

Berkat kegigihannya dalam menggemari hal tersebut, ia sukses mengembangkan bisnisnya dari satu kolam yang dimilikinya menjadi puluhan kolam.

Tak sampai situ, Gibran Huzaifah memutar akalnya agar usahanya menjadi lebih berkembang lagi.

Sejak itulah budidaya ikan sangat besar potensinya, namun tidak ada yang mau mengembangkan.

Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang, Selasa 5 Agustus 2025 di Lokasi Gebyar PATEN

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Selasa 5 Agustus 2025, Cek Lokasinya

Hal tersebut yang melatarbelakangi Gibran Huzaifah untuk membuat teknologi di bidang perikanan dengan mendirikan eFishery.

Awal permasalahan yang dihadapi oleh Gibran Huzaifah soal membudidayakan ikan adalah soal pangan ikan.

Hal tersebut yang melatarbelakangi Gibran Huzaifah untuk membuat teknologi di bidang perikanan dengan mendirikan eFishery.

Awal permasalahan yang dihadapi oleh Gibran Huzaifah soal membudidayakan ikan adalah soal pangan ikan.

Masalah pangan ini disebabkan oleh mahalnya harga dan akses dari pangan ikan tersebut.

Kemudian, ia menciptakan sebuah teknologi Internet of Things (loT), yaitu sebuah alat pemberi makam ikan otomatis atau feeder canggih dengan sensor yang mampu mendeteksi nafsu makan ikan.

Baca juga: Rapat Persiapan Verifikasi Kota Sehat: Bekasi Mantapkan Langkah Menuju Swasti Saba Wistara

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Chuhatsu Indonesia Butuh Engineering

Feeder tersebut adalah jawaban dari permasalahan pangan ikan yang diamali Gibran Huzaifah saat membudidayakan ikan.

Sejak itu, pengembangan teknologi eFishery bisa berkembang sampai sekarang.

Pada 2016, eFishery memulai produksi massal untuk eFisheryFeeder dan secara resmi menjual produknya untuk para pembudidaya ikan di Indonesia.

Hingga pada 2021, startup itu berhasil memperkuat bisnis dengan menjadikan tiga fokus area: kategori ikan, udang, dan distribusi produk perikanan.

Sebelum akhirnya dia dicopot dari jabatannya sebagai CEO. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.