Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menargetkan penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,44-4,96 persen, angka kemiskinan 6,5-7,5 persen, Rasio Gini 0,377-0,380 dan Indeks Modal Manusia mencapai 0,57.
Selain itu, Indeks Kesejahteraan Petani dan penciptaan lapangan kerja formal ditargetkan meningkat di tahun depan.
Untuk mendukung target tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dirancang dengan belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp 3.147,7 triliun.
"Defisit APBN dirancang Rp 638,8 trilun atau 2,48 persen PDB, ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif dan sustainable," kata Presiden.
Prabowo juga akan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang lebih masif, sehingga tidak hanya mengandalkan APBN.
"APBN didesain tetap fleksibel agar adaptif dan responsif untuk meredam guncangan. Untuk itu, APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan," ucap Presiden Prabowo Subianto.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com