TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Gempa bermagnitudo 4,7 mengguncang wilayah Bekasi dan Karawang, pada Rabu (20/9/2025) malam.
BMKG menyatakan, gempa terjadi pada pukul 19.54 WIB dan pusatnya adalah area sejauh 19 Km arah tenggara ibu kota Kabupaten Bekasi.
Koordinat episenter gempa adalah 6.52 LS dan 107.25 BT, pada kedalaman 10 Km.
Menilik koordinat tersebut, lokasi pusat gempa adalah Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.
Pantauan Tribun Bekasi (Warta Kota Network) pada Kamis, 21 Agustus 2025, titik koordinat gempa itu berada di tengah areal persawahan.
Pada Kamis pagi, sejumlah warga beraktifitas seperti biasa di area persawahan. Beberapa di antarnya membawa hasil panen.
Adapun untuk kerusakan rumah tidak ada yang parah, hanya terjadi kerusakan ringan pada bagian plafon, rentak dan genteng yang turun.
Kepala dusun setempat, Ecim mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayahnya menjadi pusat titik gempa.
"Iya betul pak, persisnya di tengah sawah," katanya saat ditemui di lokasi pada Kamis (21/8/2025).
Ia menjelaskan, saat kejadian terdengar suara seperti ledakan ditengah sawah. Guncangan gempa pun terbilang lama hingga satu menit lebih.
Baca juga: Kondisi Terkini Pusat Gempa di Tegalwaru Karawang, Rata-rata Bangunan Rusak Ringan
"Bunyi duak, warga kaget, mereka keluar banyak anak-anak yang nangis," ucapnya.
Menurutnya, dari data sementara ada sebanyak 16 rumah alami kerusakan dan dua diantaranya rusak berat. Sedangkan, lainnya alami kerusakan ringan.
Pihaknya masih terus melakukan pendataan di lapangan oleh pengurus RT dan RW bersama aparat desa.
"Belum semua itu kedata, karena rata-rata rusaknya ringan,"katanya.
Terjadi 6 kali gempa susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada enam gempa susulan usai gempa di perbatasan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025) malam.
Gempa Bekasi awalnya dilaporkan berkekuatan magnitudo 4,9 dan kemudian dimuktahirkan menjadi magnitudo 4,7.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan laporan bahwa ada enam gempa susulan pasca-gempa utama M 4,9.
Informasi ini diungkap Daryono pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Meski terjadi serangkaian susulan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tenang karena kekuatan gempa lanjutan atau susulan ini relatif kecil dari gempa utama.
Daryono menjelaskan, gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," kata Daryono dalam keterangannya.
Episenter gempa utama berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya di darat sekitar 19 km tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
Wilayah yang rasakan gempa: Jakarta hingga Lebak Sejumlah wilayah yakni di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang juga turut merasakan gempa Rabu malam.
- Bekasi: III – IV MMI (getaran terasa nyata dalam rumah, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi).
- Purwakarta, Cikarang, Depok: III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu).
- Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II – III MMI (benda ringan bergoyang, getaran terasa dalam rumah).
- Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Lebak: II MMI (benda ringan bergoyang).
Menyusul adanya gempa, BNPB meminta masyarakat menghindari dan menjauhi bangunan yang retak maupun yang berpotensi roboh.
"Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu malam.
Bagi masyarakat yang sedang berada atau tinggal di gedung yang tinggi, hindari penggunaan lift untuk sementara. Gunakan akses keluar melalui tangga dan pintu darurat.
Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
"Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mencatat tiga kecamatan terdampak gempa bermagnitudo 4,9 dan 4,7 di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (20/9/2025) malam.
Berdasarkan data 18 rumah, satu Puskesmas dan Kantor Kecamatan alami kerusakan akibat gempa.
"Korban jiwa tidak ada, untuk data sementara kerusakan bangunan ada 18 rumah, satu Puskesmas dan Kantor Kecamatan," kata Wakil Bupati Karawang, Maslani mengenai dampak gempa Bekasi saat ditemui di Kantor Camat Purwasari pada Rabu (20/8/2025).
Maslani menyatakan, kerusakan akibat gempa itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan dan Telukjambe Barat. (maz)