Kisah Inspiratif
Kisah Inspiratif Profesor UBP April Hananto, Jadi Pegawai Warung Pecel Lele Demi Bisa Kuliah
Prof Apri merupakan dosen program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Kisah meraih gelar profesor atau guru besar sering kali melibatkan perjuangan panjang dan kegigihan. Seperti kisah Prof. Ir. April Lia Hananto, M.Kom., Ph.D.
Pria yang biasa disapa Prof. Apri ini pernah menjadi pegawai warung pecel lele hanya demi bisa kuliah. Kala itu, upahnya Rp 5 ribu per hari.
Lalu, ia bekerja keras agar mendapat beasiswa untuk bisa kuliah mulai dari diploma 1 hingga Strata 3.
Capaian itu membanggakan kedua orangtuanya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Baca juga: Harapan Orang Tua Januar, Anak Buruh Tani Wisudawan Terbaik di UBP Karawang: Semoga Jadi Guru PNS
Prof Apri merupakan dosen program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.
Ia meraih gelar guru besar pada bidang support sistem dan integelent sistem. Raihan gelar guru besar pun diusia relatif muda yakni 42 tahun.
Dia menceritakan awal perjalanan hidupnya. Pada tahun 2001 ia merantau ke Karawang dari kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
Ketika itu usai lulus SMA, ia melamar ke sejumlah perusahaan di Karawang. Akan tetapi tak kunjung diterima.
Karena bingung belum memiliki pekerjaan, saat itu ada yang menawarinya bekerja sebagai tukang bungkus nasi padang untuk katering pegawai Peruri.
Setelah itu, dirinya mengontrak daerah Peruri Karawang dengan harga Rp 50 ribu per kamar.
Tak lama itu, tetangga kontrakannya yang merupakan pedagang pecel lele membuka cabang di kawasan Perumnas Karawang.
Ia ditawari bekerja sebagai pegawai warung pecel lele.
"Saya setuju, jadi saya pindah engga ngontrak lagi. Tinggal di warung pecel lele itu, makan saya dijamin dan dapat upah Rp 5 ribu per hari," ucap Prof. Apri belum lama ini.
Karena sudah menetap dan memiliki penghasilan, ia memiliki niat untuk bisa kuliah karena di keluarganya tidak ada yang kuliah.
Terlebih, keluarga besarnya rata-rata bekerja sebagai kuli bangunan, termasuk ayahnya.
| Maman, Pria Lansia 62 Tahun Setia Jual Es Cincau Meski Harus Berjalan Kaki 10 Kilometer Tiap Hari |
|
|---|
| Harapan Warganet untuk Julian Saputra, Bocah SD Panjat Tiang Pasang Tali Bendera Lepas saat Upacara |
|
|---|
| Sosok Dahlan Penjaga Kebersihan Jalan Cikunir Bekasi, Rela Bekerja Setiap Hari Tanpa Digaji |
|
|---|
| Luar Biasa! Butuh Waktu 20 Menit, Petugas Damkar di Cisoka Berhasil Tolong Warga Kesurupan |
|
|---|
| Kisah Emak-emak Lansia, 20 Tahun Jadi Pemulung di TPA Cipayung Depok Hingga Mampu Sekolahkan Anak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.