Pesawat Jatuh

Aksi Heroik Pilot Pilih Mendarat Darurat di Sawah Karawang saat Pesawat Alami Loss Power

Melihat wilayah Jakarta yang padat dan ketinggian pesawat yang terus menurun, Eko memutuskan mencari area terbuka.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
CERITAKAN KRONOLOGI --- Kapten pilot Eko (44) menceritakan kronologi pesawat ringan BRO Skydive Indonesia dengan nomor registrasi PK-WMP, Eko, jatuh ke area pesawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang pada Jumat (21/11/2025) sore. 

Ringkasan Berita:
  • Pesawat ringan BRO Skydive PK-WMP mengalami loss power saat terbang dari Tangerang menuju Cirebon, memaksa Kapten Eko mencari lokasi pendaratan darurat.
  • Pilot memilih area persawahan di Karawang karena dinilai aman dan minim risiko. Seluruh lima awak selamat tanpa luka berat.
  • Polres Karawang memastikan pesawat tidak jatuh, melainkan melakukan pendaratan darurat. KNKT masih menunggu proses investigasi lanjutan.

 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Pilot pesawat ringan BRO Skydive Indonesia dengan nomor registrasi PK-WMP, Kapten Eko (44), mengungkap detik-detik saat pesawat yang dikemudikannya melakukan pendaratan darurat di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jumat (21/11/2025) sore.

Eko menjelaskan, pesawat berangkat dari Bandara Budiarto, Tangerang, menuju Cirebon pada pukul 13.50 WIB. Saat berada di ketinggian 5.500 kaki dan memasuki wilayah Jakarta, mesin pesawat tiba-tiba mengalami gangguan.

Awalnya, ia berencana mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, kondisi sangat berisiko karena pesawat kehilangan tenaga (loss power) dan turun cepat hingga menyentuh ketinggian 500 kaki.

“Bukan karena cuaca, itu bisa kami hadapi. Masalahnya pada mesin. Mesinnya tidak mati, tetapi kehilangan tenaga,” ujar Eko saat diwawancarai di Kantor Desa Kertawaluya, tak jauh dari lokasi pendaratan darurat.

Melihat wilayah Jakarta yang padat dan ketinggian pesawat yang terus menurun, Eko memutuskan mencari area terbuka.

Ia kemudian melihat hamparan sawah luas di Karawang yang dinilai aman untuk pendaratan darurat.

“Saya lihat sawah dalam kondisi basah setelah panen, sehingga sangat membantu menghentikan laju pesawat dan meminimalkan risiko korban di darat,” tuturnya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, meninjau langsung lokasi kejadian dan memastikan kondisi para awak pesawat.

Pihaknya kini menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk penanganan dan evaluasi lebih lanjut.

Seorang warga, Hasan (52), menyebut pesawat sempat berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat darurat sekitar pukul 14.30 WIB.

Warga kemudian membantu mengevakuasi lima orang awak bersama pilot ke kantor desa. Seluruhnya dalam kondisi selamat.

Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, menegaskan pesawat tidak jatuh, melainkan melakukan pendaratan darurat akibat gangguan teknis.

Terdapat lima awak dalam pesawat tersebut, yakni seorang pilot, pilot cadangan, dua teknisi, dan satu penumpang. Semuanya dinyatakan sehat setelah diperiksa di Puskesmas Tirtamulya.

Petugas gabungan TNI–Polri, BPBD, dan pemerintah daerah melakukan pengecekan lokasi dan memastikan tidak ada kerusakan berat pada pesawat.

Sebelumnya, video pendaratan darurat tersebut viral di media sosial dan disebut terjadi di Kampung Ceplik, Desa Kertawaluya. Kepala Desa Kertawaluya, Arta, membenarkan kejadian itu dan menyebut pesawat hendak menuju Cirebon.

“Semuanya selamat,” ujar Arta. (maz)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved