Berita Artis

Lakoni Adegan Pelecehan di Film 'Shutter', Jantung Niken Anjani Berdetak Kencang

Niken Anjani berperan sebagai Lilies, sosok wanita cantik yang dulunya pernah menjalin hubungan asmara dengan Darwin

Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
KELUAR DARI ZONA NYAMAN --- Niken Anjani keluar dari zona nyaman dalam berakting lantaran harus memerankan karakter dengan beragam layar kehidupan, dalam film bertajuk 'Shutter'. Film tersebut diproduksi Falcon Pictures dibawah sutradara Herwin Novianto, diadaptasi dari film legendaris dari Thailand bertajuk 'Shutter'. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Niken Anjani keluar dari zona nyaman dalam berakting lantaran harus memerankan karakter dengan beragam layar kehidupan, dalam film bertajuk 'Shutter'.

Film tersebut diproduksi Falcon Pictures dibawah sutradara Herwin Novianto, diadaptasi dari film legendaris dari Thailand bertajuk 'Shutter'.

Niken Anjani berperan sebagai Lilies, sosok wanita cantik yang dulunya pernah menjalin hubungan asmara dengan Darwin, yang dimainkan oleh Vino G Bastian.

"Kenapa aku mau? Karena aku dulunya Shutter film horor pertama yang saya tonton waktu saya kecil. Dan itu bikin saya ketakutan banget, fenomenal banget," kata Niken Anjani ketika ditemui di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Main Film Jangan Panggil Mama Kafir, Tiwi T2 Sampaikan Pesan Moral Tentang Perjuangan Seorang Guru

"Jadi, begitu ditawarkan malah menjadi suatu kehormatan," tambahnya.

Niken Anjani mengakui baru pertama kali memainkan peran dengan beragam layar kehidupan, sehingga ia merasa sangat menantang.

"Jadi, saya merasa tertantang gitu, bisa enggak, ya, aku menjadi manusia dan film dalam satu film sekaligus gitu. Malah sebetulnya sebuah kehormatan juga untuk saya menjadi Lilis di Shutter Indonesia," ucap wanita berusia 38 tahun itu.

Namun ada hal yang paling membuat Niken Ayu Anjani merasa tertantang yakni melakukan adegan pelecehan jadi momen yang tak akan dilupakan Niken. 

"Sebelum take saya selalu megangin tangannya Mas Herwin untuk mental support, karena memang enggak bohong ya, scene itu berat sekali, benar-benar menguras emosi, ngebayangin gimana rasanya jadi Lilis di posisi seperti itu, gitu," ucapnya.

"Jadi rasanya yang ngebantu saya banget justru kehadiran Mas Herwin, yang rasanya kayak sosok bapak yang melindungi di lokasi syuting," ujarnya lagi.

"Jadi, saya bisa dengan aman dan nyaman berekspresi menjadi Lilis di scene ruang make up itu," sambungnya.

Niken Anjani juga dengan mudah membangun chemistry dengan Vino G Bastian, karena pernah terlibat dalam project film yang sama beberapa waktu lalu.

"Kak Vino membantu ku dalam film ini. Karena aku menjadi manusia hingga hantu saat menjadi Lilies," ujar Niken Anjani.

Film Shutfer Versi Indonesia yang akan tayang pada 30 Oktober 2025 ini menggabungkan teror psikologis, unsur supranatural, dan isu sosial, menjadikannya lebih dari sekadar film horor tetapi juga medium refleksi tentang keadilan dan trauma.

Film Shutter berpusat pada Darwin, seorang fotografer muda yang hidupnya berubah setelah kecelakaan tragis bersama kekasihnya Pia.

Malam itu, di jalan yang sepi, mereka menabrak seorang wanita misterius peristiwa yang kemudian menjadi awal dari mimpi buruk tanpa akhir.

Tak lama setelah kejadian itu, Darwin mulai melihat bayangan ganjil di setiap hasil fotonya.

Sosok perempuan yang sama terus muncul, menatap dari balik kegelapan.

Seiring waktu, Pia menemukan fakta bahwa sosok tersebut bukan sekadar roh penasaran, melainkan korban dari sebuah kejahatan masa lalu yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan kampus.

Penelusuran Pia membuka rahasia kelam yang selama ini disembunyikan Darwin kisah tentang pelecehan seksual di kampus, ketidaksetaraan gender dan lemahnya mekanisme pelaporan yang membuat banyak korban bungkam.

Teror yang mereka alami bukan hanya datang dari dunia gaib, tapi juga dari rasa bersalah dan ketidakadilan yang belum ditegakkan.

Film Shutter versi Indonesia dibintangi oleh Niken Anjani, Vino G Bastian, Anya Geraldins, Dewi Gita, dan masih banyak lagi.

Frederica Produser Falcon Pictures menegaskan, bahwa Shutter membawa dua lapisan pengalaman bagi penonton, lapisan awal adalah film horor mencekam.

"Tapi di balik itu, Shutter menyimpan pesan tentang keadilan dan keberanian untuk bersuara. Kami ingin penonton bukan hanya takut, tapi juga tersentuh dan berpikir," kata Frederica. 

(Sumber : Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo/Ari)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 
 


 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved