Covid19
Langkah Cepat RSUD Kabupaten Bekasi saat Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Begini Caranya
Kita bersyukur mulai satu pekan terakhir ini BOR menurun, karena banyaknya pasien yang telah sembuh. Lalu pasien Covid-19 yang datang juga sudah tidak
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Tapi pasien cukup banyak yang datang, kita ditambah lagi ICU jadi 28 total. Saat puncaknya itu terisi sampai 90 persen lebih.
Lalu, bagaimana kondisi kesiapan tenaga medis saat terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang dirawat?
Ya persoalanya dengan menambah ruang rawat inap ini tentunya masalah petugas perawat dan dokter ini. Kita mobilitas sehingga dengan menambah itu (kapasitas kamar tidur) kami menutup beberapa layanan non Covid-19.
Misalnya bagian bedah yang tadi dua bangsal disatukan jadi satu bangsal, bedah saraf penyakit dalam kita satukan.
Selain itu, kita juga melakukan rekutmen perawat, dokter, analis, tenaga pos atau pendamping orang sakit.
Ditengah lagi banyak-banyak pasien, para nakes dan petugas rumah sakit banyak terpapar.
Tenaga kesehatan RSUD yang isoman ada 60 perawat, dokter ada 8.
Kemudian yang non perawat dan dokter tadi hampir setiap unit itu ada isoman sehingga menyebabkan berkurangnya tenaga.
Tapi semaksimal mungkin kita upayakan agar penanganan pasien tetap berjalan dengan baik.
Mencegah itu kita meningkatkan berbagai upaya protokol kesehatan bagi pengunjung, memberikan informasi bagi pegawai juga.
Terus upaya 3T (testing, tracing dan treatment) kita lakukan secara intensif.
Lalu, teman-teman pengendalian infeksi juga menetapkan level-level APD yang dipakai, terus diterapkan sistem zonasi di RSUD, juga teman-teman surveilans aktif menjalankan tugas dengan baik.
RSUD Kabupaten Bekasi sempat tidak melayani pasien non Covid-19, bagiamana penjelasannya?
Iya awalnya itu memang kapasitas 70 persen untuk perawatan pasien Covid-19, 30 persen non Covid-19.
Sampai saat lonjakan itu sampai 90 persen lebih itu ya, sampai kita putuskan pada 29 Juni pelayanan IGD tidak menerima pasien non Covid-19. B