Covid19

Langkah Cepat RSUD Kabupaten Bekasi saat Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Begini Caranya

Kita bersyukur mulai satu pekan terakhir ini BOR menurun, karena banyaknya pasien yang telah sembuh. Lalu pasien Covid-19 yang datang juga sudah tidak

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi, Sumantri mengisahkan bagaimana perjuangan pihaknya saat penanganan Covid-19 di rumah sakit saat terjadi lonjakan kasus dan langkah yang dilakukannya agar masyarakat dapat terlayani dengan baik. 

aru 28 Juli lalu itu sudah dibuka kembali untuk non Covid-19.

Bagiamana langkah yang dilakukan dalam melakukan perawatan saat terjadi lonjakan pasien?

Ketika itu di IGD karena hampir semuanya yang datang itu pasien Covid-19, jadi kita pakai skema bagimana pasien non covid yang datang itu tetap kita terima.

Tapi kita lakukan triase begitu Covid-19 langsung naik ke atas ruangan rawat inap kalau memang pasien tersebut harus dirawat.

Tapi kalau dimungkinkan dirujuk ke rumah sakit lain ya kita rujuk.

Terus kalau ternyata kasusnya ringan diberikan obat dan diminta isolasi mandiri di rumah. 

Kita juga lakukan kontinyu plan lalu merivew disaster plan yang kita buat untuk menyikapi lonjakan-lonjakan, ini internal kami.

Secara eksternal kami koordinasi terus dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi dengan pak bupati, pak kapolres, dandim, dinas kesehatan dan lainnya.

Untuk anggaran kami terus terang membutuhkan anggaran lebih karena harus menata ulang alur-alur pelayanan.

Alhamdulillah Pemda Bekasi kita melalui anggaran bantuan tak terduga (BTT).

Untuk sekarang ini bagiamana kondisi BOR atau keterisian rumah sakit?

Kita bersyukur mulai satu pekan terakhir ini BOR menurun, karena banyaknya pasien yang telah sembuh.

Lalu pasien Covid-19 yang datang juga sudah tidak banyak.

Terjadi penurunan pasien Covid-19 di rumah sakitnya.

BOR saat ini 56 persen, kapasitas bed atau tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi sebanyak 317 unit, yang terpakai sekarang sekitar 120 tempat tidur.

Padahal, ketika puncaknya pada Juni-Juli lalu, keterisian mencapai 280 atau di atas 90 persen.
 

 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved