Covid19

Pimpin Wilayah Kabupaten Bekasi Saat Kasus Covid-19 Tinggi, Dani Ramdan: Saya Ada Rasa Kekhawatiran

Rasa kekhawatiran dirasakan Dani Ramdan muncul saat menjabat sebagai Penjabat (Pj) Kabupaten Bekasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TribunBekasi.com/Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Foto: Penjabat (Pj) Kabupaten Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Gedung Pemerintah Kabupaten Bekasi, Rabu (25/8/2021). 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat itu dilantik untuk mengisi kekosongan pimpinan daerah di Kabupaten Bekasi, setelah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja wafat terpapar Covid-19, pada 11 Juli 2021.

Dani Ramdan didapuk untuk memimpin Kabupaten Bekasi pada saat situasi sulit.

Dimana jabatan bupati bekasi kosong setelah meninggalnya Eka Supria Atmaja.

Ditambah saat itu juga tidak ada wakil bupati bekasi dan sekretaris daerah, serta kasus Covid-19 sedang puncak tertinggi.

Kebut Vaksinasi Covid-19

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menargetkan vaksinasi warga sebanyak 50 persen hingga akhir Agustus 2021. Sebab, hingga saat ini baru mencapai 20 persen.

Dani mengatakan, pihaknya menargetkan 50 persen warga divaksin hingga akhir Agustus 2021 itu agar segera mencapai herd immunity.

Kemudian, pihaknya juga melakukan penambahan tenaga kesehatan vaksinator melalui anggaran recofusing.

"Karena kita sudah recofusing anggaran, agar bisa percepatan vaksinasi di Kabupaten Bekasi," kata Dani, Senin (23/8/2021).

Dijelaskannya, hingga saat ini vaksinasi di Kabupaten Bekasi baru mencapai 20 persen.

Tak tercapainya 50 persen warga tervaksin hingga akhir Agustus 2021 dikarenakan tersendatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Problemnya vaksinnya agak seret nih distrubusinya," katanya.

Meski demikian, kata Dani, pihaknya akan terus mengencarkan kegiatan vaksinasi di wilayah Kabupaten Bekasi.

Kegiatan vaksinasi dilakukan empat jalur, mulai dari di seluruh puskesmas, vaksinasi massal bersama TNI-Polri, organisasi masyarakat, yayasan dan pihak lainnya.

Lalu, vaksinasi mobile dengan datang ke RT RW atau kampung-kampung bagi masyarakat yang aksebilitasnya susah mencapai puskesmas maupun vaksinasi massal atau terpusat tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved