PPKM Level 3

PPKM Level 3, Wakil Wali Kota Bekasi Prioritaskan Pembelajaran Tatap Muka untuk Siswa Jenjang Akhir

Pemerintah Kota Bekasi dalam waktu dekat akan memberlakukan pembelajaran tatap muka di masa PPKM Level 3.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono prioritaskan pembelajaran tatap muka di masa PPKM Level 3 untuk siswa jenjang akhir. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Kini, Kota Bekasi memasuki penerapan PPKM Level 3 di masa pandemi Covid-19.

Diketahui, masa perpanjangan PPKM Level 3 Kota Bekasi akan berlangsung hingga 30 Agustus 2021 mendatang.

Di masa PPKM Level 3, pemerintah melonggarkan sejumlah aktivitas seperti mal dan tempat ibadah di Bekasi.

Kini, Pemerintah Kota Bekasi dalam waktu dekat akan memberlakukan pembelajaran tatap muka di masa PPKM Level 3.

Baca juga: VIRAL! Diduga Kuat Limbah B3 Bekas Vaksinasi Covid-19 Berserakan di Pasar Seroja Bekasi Utara

Baca juga: Rahmat Effendi Ungkap Strategi Antisipasi Covid-19 Gelombang Ketiga di Kota Bekasi

Baca juga: Pemkot Bekasi Gelar Vaksin Pfizer di 280 Titik untuk Mencapai Herd Immunity

Pembelajaran tatap muka diberlakukan, dikarenakan kasus Covid-19 di wilayah setempat sudah mulai menurun.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono menyampaikan, pihaknya saat ini masih melakukan persiapan dalam rangka membuka pembelajaran tatap muka.

"Kita saat ini tengah mempersiapkan, mudah-mudahan hari senin kalau kita lihat orang tua siap, puskesmas siap"

"Pak lurah siap dalam rangka mereka memonitor," ucap Tri saat ditemui wartakota di SDN Jakasetia III, pada Jumat (27/08/21).

Namun tidak hanya itu saja, menurut Tri elemen terpenting juga yakni orang tua harus memberikan izin kepada anaknya jika harus mengikuti pembelajaran tatap muka.

Orang tua juga harus memastikan kesiapan diantaranya yakni antar-jemput siswa, menyiapkan bekal makanan setiap hari dan memastikan protokol kesehatan di mana pun berada.

"Itu bukan hanya unsur pemerintah, tetapi paling utama keluarga, lebih tertib standar operasional yang sudah disepakati," ucapnya.

"Misal mereka harus diantar, tak boleh jajan bawa makan sendiri, pulang dijemput dan paling penting pertahankan anak-anak kemudian tidak keluar rumah di luar jam sekolah," tegasnya.

Kemudian, untuk tahap awal, pihaknya kemungkinan akan memprioritaskan pembelajaran tatap muka bagi siswa jenjang akhir.

Hal itu dikarenakan, mereka harus benar-benar mendapatkan bekal yang cukup untuk menghadapi ujian kelulusan dan meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Kita lebih menyiapkan anak-anak yang ingin ujian, karena yang kelas atas ini menyiapkan untuk mereka ke jenjang mengejar ujian, bertahaplah," ucapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved