Berita Nasional
Pengemudi Ojek Online Terpanggil Jadi Relawan Membagikan Nasi Bungkus pada Warga Kurang Mampu
Pengemudi ojek online rela menyisihkan waktu narik untuk menjadi relawan di kegiatan Jum’Pa Berkah. Berbagi pada yang tak mampu.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Valentino Verry
TribunBekasi.com, Jakarta - Sejumlah pengemudi ojek online rela menyisihkan waktu narik untuk menjadi relawan di kegiatan Jum’Pa Berkah.
Adapun kegiatan Jum’Pa Berkah yakni membagikan sejumlah nasi boks ke beberapa warga yang kurang beruntung. Kegiatan yang dilakukan tiap hari jumat ini diprakarsai oleh Fachrudin Rohim.
Baca juga: Bos BRI Gembira Kompetisi Liga 1 Bergulir karena akan Memicu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Basecamp Jum’Pa Berkah dapat ditemui di Jalan Petojo VIJ VII No 2 RT 002/RW 06, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
Per hari Jum’at (27/8/2021) ada 125 boks nasi yang siap diantarkan kepada para warga sekitar yang kurang mampu.
Adapun sasaran warga yang dituju yakni anak yatim/piatu, lansia, tunawisma, pengemudi ojek online, dan pemulung.
“Mengapa kita tidak langsung taruh saja nasi boks itu ke masjid? Mungkin kalau ke masjid pahalanya lebih banyak, tapi bukan pahalanya yang kita cari, kita datangi mereka yang membutuhkan,” ungkap Fachrudin saat ditemui di rumahnya di Jalan Petojo VIJ VII, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/8/2021) siang.
Baca juga: Rahmat Effendi Senang Melihat Animo Warga Kota Bekasi Terhadap Program Vaksinasi Covid-19
Guna menyebarkan nasi boks kepada warga yang membutuhkan, Fachrudin dibantu oleh dua pengemudi ojek online.
Mereka adalah Muhammad Fathoni dan Muji Priyanto.
Dua pengemudi ojek online tersebut sudah menjadi relawan selama satu bulan.
“Setiap hari jumat kita pasti stop tugas dari online, kita luangkan waktu untuk bagiin sedikit nasi, buat bantu saudara-saudara kita yang masih kekuarangan,” ujar Fahtoni.
Pria yang akrab disapa Toni itu menambahkan, walau sebenarnya ia memiliki waktu untuk mengejar oderan, Toni lebih memilih meluangkan waktu untuk menjadi relawan.
Baca juga: Viral Limbah Suntikan yang Diduga Bekas Vaksinasi Covid-19 di Harapan Jaya Bekasi
“Kalau saya narik hampir setiap hari, nggak ada putusnya," ujarnya.
"Sekarang kita coba luangin waktu satu hari saja, paling satu jam buat berbagi. Enggak ada salahnya kita berbuat kebaikan lah, bagi-bagi rejeki sedikit buat orang yang kurang beruntung,” sambung pria 43 tahun tersebut.
Hal serupa juga dilakukan oleh Muji Priyanto.
Pria yang sejak tahun 2017 menjadi pengemudi Grab ini mengatakan, walau masih keteteran mengejar target, ia secara sukarela meluangkan waktu untuk mengantar sejumlah nasi boks ke warga sekitar.
“Walau ada tanggungan, tapi kita coba meluangkan waktu untuk kebaikan ya. Alhamdulillah ada waktu walaupun sedikit. Kita juga ikut senang,” ujar Muji.
Baca juga: Warga Kota Bekasi Antusias Ikuti Program Vaksinasi Covid-19 dari Merek Pfizer
Dalam menjalankan aksinya, dua pengemudi ojek online itu saling bagi tugas.
Toni membawa nasi boks sedangkan Muji membawa air minum.
Sebelum jalan, Toni memasang kerat plastik besar sebagai wadah nasi agar tidak jauh. Kerat itu mampu menampung 50 boks.
Mereka berdua mulai jalan pada pukul 13.30 WIB.
Mulanya mereka menyusuri Jalan Tanjung Selor menuju arah ITC Roxy, selanjutnya menuju Jalan Kyai Tapa dan mengarah ke Jalan Bakti.
Mereka kemudian menyusuri sebuah jalan kecil yang diapit oleh Sungai Ciliwung dan Rel Kereta Api.
Tepatnya di bagian Tanggul Pinggir Kali Banjir Kanal.
Baca juga: PTM untuk Siswa Jenjang Akhir di Masa PPKM Level 3, Wakil Wali Kota Bekasi: Kita Lagi Persiapkan
Kemudian, mereka berhenti di sebuah terowongan, dekat dengan Stasiun Pompa Cideng.
Di terowongan itu, banyak warga yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Mayoritas dari mereka hanya tidur di bawah terpal tanpa alas apalagi kasus busa.
Tak menunggu waktu lama, banyak warga yang menghampiri dua pengemudi ojek online tersebut, nampaknya, tempat ini menjadi tujuan rutin dari aksi bagi-bagi makanan tersebut.
Pasalnya, Toni maupun warga sekitar tampak akrab. Mereka tampak sudah saling mengenal dan menggunakan sapaan panggilan nama.
Saat membagikan sejumlah nasi boks ke warga kurang mampu, raut wajah Toni dan Muji tampak berseri. Mereka tampak akrab kepada para warga.
Baca juga: Lawan Rasa Khawatir Kunci Sukses Pj Bupati Dani Ramdan Tekan Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bekasi
“Dihabisin ya, buk, pak. Masih banyak nih, panggil yang lain,” ujar Toni kepada salah satu warga yang ia temui di terowongan Stasiun Pompa Cideng.
Usai membagikan sejumlah nasi boks ke warga di bawah terowongan, mereka kembali menyusuri Jalan Bakti.
Mereka beberapa kali berhenti di pinggir jalan untuk menyerahkan nasi ke sejumlah pemulung botol plastik dan kardus bekas.
Tak jarang, warga yang berada di seberang rel, ikut menghampiri.
Empat orang manusia perak yang tak sengaja berpapasan, juga diberikan jatah nasi boks plus air minum kemasan.
Nasi boks yang tersisa di kerat tinggal beberapa.
Baca juga: Pimpin Wilayah Kabupaten Bekasi Saat Kasus Covid-19 Tinggi, Dani Ramdan: Saya Ada Rasa Kekhawatiran
Dua pengemudi ojek online itu langsung mengarahkan motornya kembali ke Jalan Kyai Tapa.
Di sana, mereka kembali membagikan nasi boks ke sejumlah pemulung yang sudah menginjak usia lansia.
Kerat yang terpasang di jok motor milik Toni sudah kosong, mereka kemudian menuju ke lokasi awal, yakni rumah Fachrudin.
Setibanya di basecamp Jum’Pa Berkah, Toni dan Muji saling berseda gurau.
Mereka berdua sudah saling kenal sejak masa SMA. “Ini Muji dulu musuh saya pas SMA, beda sekolah,” ujar Toni sembari tertawa.
Candaan itu lantas dibalas oleh Muji dengan enteng. “Iya dulu saya digebukin muluk sama si Toni,” balas Muji, dengan tawa.
Baca juga: VIRAL! Diduga Kuat Limbah B3 Bekas Vaksinasi Covid-19 Berserakan di Pasar Seroja Bekasi Utara
Matahari semakin turun, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, Toni dan Muji masih nongkong di rumah Fachrudin.
“Narik mah besok lagi juga bisa, istirahat dulu nih, santai. Puasin dulu kumpul sama temen,” ujar Toni.