Berita Nasional

Polisi Akan Periksa Lima Perundung di KPI Pusat karena Diduga Ikut Telanjangi Korban

Polisi akan segera memeriksa pelaku perundungan di lingkungan kerja terhadap pegawai KPI Pusat. Korban berinisial MSA dan kini tertekan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
Istimewa
Ilustrasi pelecehan seksual - Polisi akan memeriksa lima terduga pelaku pelecehan seksual pegawai KPI kepada rekan kerja mereka berjenis kelamin pria. 

TribunBekasi.com, Jakarta - Polisi akan segera memeriksa pelaku perundungan di lingkungan kerja terhadap pegawai KPI Pusat.

Kelima terlapor adalah orang yang berperan dalam melalukan pelecahan terhadap MSA.

Baca juga: Pemkab Karawang Tetap Gelar Operasi Yustisi dan Kendalikan Mobilitas Warga meski Zona Kuning

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa MSA telah membuat laporan kepolisian di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

Pelaporan atas kasus perundungan itu dilayangkan Rabu (1/9/2021) pukul 23.30 WIB.

Kata Yusri, MSA melaporkan lima rekan kerjanya yang terlibat dalam perundungan di Kantor KPI Pusat pada 22 Oktober 2015 lalu.

Kelima pegawai KPI Pusat itu terlibat dalam pelecahan terhadap MSA.

Di mana saat tengah bekerja, para terlapor mencoret-coret kemaluan korban.

Baca juga: Mengejutkan Tanggul Darurat Sungai Citarum di Pebayuran yang Dikunjungi Presiden Jokowi Amblas

"Saat itu dia bekerja di ruang kerja tiba-tiba datang para terlapor yang jumlahnya ada lima, yakni inisial RM, FP, RT, EO, dan CL," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).

Yusri mengatakan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa MSA atas kasus perundungan yang mengarah ke pelecehan seksual tersebut.

Kemungkinan nanti penyidik dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat akan memanggil kelima terlapor untuk klarifikasi.

"Nanti untuk ke penyidikan kami akan mengklarifikasi termasuk lima orang yang dilaporkan tersebut," tuturnya.

Dalam surat yang viral sebelumnya, MSA mengungkapkan pegawai KPI Pusat yang pernah merundungnya.

Baca juga: Satpol PP Kota Bekasi Imbau Masyarakat Jangan Kendor Prokes Meski Kasus Covid-19 Turun

Dari tujuh orang yang diduga terlibat dalam perundungan, MSA hanya melaporkan lima orang.

Terlihat inisial lima pegawai KPI Pusat yang dilaporkan ke kepolisian sama persis dengan pelaku perundungan yang ikut menelanjangi dan moncoret-coret kemaluan MSA.

Dalam keterangan yang diterima Wartakotalive.com kelima orang itu yakni

1.Nama Pelaku: Rachmat Muslim alias Olim (Divisi Humas bagian Protokol di KPI Pusat)

Perbuatan:

Baca juga: Satpol PP Kota Bekasi Belum Temukan Mural Bernada Kritik pada Pemerintah

-Selama 2 tahun (2012-2014) memaksa saya membelikan makan seolah saya budak mereka.
-Sering memaki bernuansa SARA dan rasis seperti "Dasar Padang pelit!" dan mengatakan "Banci Lu!"
-Memimpin penelanjangan dan melecehkan seksual
-Merundung secara verbal (memaki, mencemooh, menghina, dll).
-Sembarangan menuduh bapak saya sakit karena semasa hidup makan uang korupsi padahal dia tak tahu apa apa tentang keluarga saya.

TKP: KPI Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakpus, Gedung Bappeten.


2. Nama Pelaku: Remon Torisno (Divisi Visual Data)

Perbuatan:

Pada tahun 2015,  pelaku berperan memegangi tangan dan kaki kiri saya, lalu bersama sama menelanjangi saya di kantor KPI Pusat.

Di lain waktu, Remon juga pernah menendang bangku saya ketika sedang beristirahat sehingga saya merasa terintimidasi dan ketakutan.

Pada 2017, di Resort Prima Cipayung, Bogor, Remon berperan melempar saya ke kolam renang pada pukul 01:30 WIB.

3. Nama Pelaku: Febri Pratomo (Divisi Visual Data)

Perbuatan:

Baca juga: Percepat Herd Immunity, Pemkab Karawang Kejar Target 100 Ribu Dosis Vaksinasi Keluarga

Pada tahun 2015, pelaku berperan memegang tangan dan kaki kanan saya, lalu secara bersama sama menelanjangi saya.
-Memukul kepala saya di tangga lantai 5
-Mengatai saya di grup percakapan kantor dengan ucapan porno dan kalimat kotor

TKP: KPI Pusat Jl Gajah Mada, Jakpus, Gedung Bappeten :

4. Nama Pelaku: Eries Oktavistanus (Divisi Visual Data)

Perbuatan:

Pada tahun 2015, setelah saya telanjang dan dalam keadaan dikeroyok tak berdaya, Eries berperan mencorat coret Buah Zakar saya dengan Spidol.

TKP: KPI Pusat Jl Gajah Mada, Jakpus, Gedung Bappeten.

5. Nama Pelaku: Cahyo Legowo (ex divisi visdat, sekarang divisi Humas bagian desain grafis)

Perbuatan:

2015, berperan memfoto kelamin saya yang sudah dicoret dan menyimpan gambar asusila.

Saya tidak tahu foto yang masuk kategori pornografi itu sekarang disimpan di mana, yang jelas saya sangat takut jika foto tersebut disebarkan ke publik karena akan menjatuhkan nama baik dan kehormatan saya sebagai manusia.

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved