Berita Karawang

Kampung Boneka di Cikampek Utara Terpukul Pandemi Virus Corona, saat Jaya Beromset Miliaran Rupiah

Pandemi virus corona menghempas semua sektor, mulai ekonomi, kesehatan hingga sosial. Seperti Kampung Boneka di Desa Cikampek Utara, kini lesu.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muh Azzam
Suasana Kampung Boneka di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang kini sepi akibat diterpa pandemi virus corona, Selasa (7/9/2021). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Jika sedang melakukan perjalanan di wilayah Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, lalu Anda mulai melihat deretan penjual boneka, berarti memasuki wilayah Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ya, Desa Cikampek Utara itu dikenal sebagai Kampung Boneka di wilayah Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Ariza Sebut Pemprov DKI tak Gentar Menindak Pelanggar PPKM, Setelah Izin Usaha Holywings Dibekukan

Pasalnya, hampir sepanjang jalan maupun setiap sudut di wilayah tersebut terdapat toko yang menjajakan boneka dengan berbagai jenis karakter model dan ukuran.

Usut punya usut, ternyata tak hanya menjual boneka, akan tetapi boneka-boneka itu hasil produksi dari warga setempat di wilayah Cikampek Utara tersebut.

Bahkan ada tiga dusun di Desa Cikampek Utara yang warganya 50 hingga 90 persen merupakan perajin boneka.

Pemasarannya pun tak hanya di sekitar wilayah tersebut, akan tetapi dikirim ke seluruh daerah di pulau Jawa.

Bahkan luar pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan hingga Nusa Tenggara juga dirambah.

TribunBekasi.com mencoba menelusuri lokasi tempat para perajin boneka di wilayah tersebut.

Ada tiga dusun yang banyak sekali perajin boneka, yakni Dusun Mekarjaya, Mekarsari dan Sukasenang.

Baca juga: Mendongeng Bisa Membentuk Karakter dan Tumbuh Kembang Si Buah Hati, Ini Alasannya

Lokasi perajin atau tempat produksi boneka itu rata-rata dilakukan di rumah atau bisa disebut home industri.

Saat menyusuri sebuah gang di Dusun Sukasenang terlihat sejumlah aktivitas perajin yang sedang membuat boneka.

Salah satu perajin menyatakan, jika tidak ada pandemi virus corona kampung ini selalu sibuk dan bising dengan suara mesin jahit.

Hilir mudik juga terlihat dari mereka yang membawa bahan baku boneka, dan yang membawa boneka yang sudah jadi untuk siap dipasarkan.

Sekretaris Desa Cikampek Utara, Bayu Rahayu, menyatakan dari data terakhir yang dimilikinya ada sebanyak 326 perajin boneka di wilayahnya tersebut.

Data itu bisa saja bertambah karena perajin boneka di wilayah terus bermunculan tiap tahunnya.

"Segitu data terakhir ya, mungkin bisa lebih banyak lagi datanya," kata Bayu saat ditemui di Kantor Desa Cikampek Utara, Selasa (7/9/2021).
Bayu menyebut perajin boneka awalnya muncul di Dusun Mekarjaya pada tahun 1980.

Baca juga: Ariza Tersanjung Target Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Ditingkatkan Menjadi 11,4 Juta Dosis

Berawal dari sejumlah warga yang mengikuti pelatihan perajin boneka di Bandung, Jawa Barat.

Selepas pelatihan, warga itu kemudian memproduksi boneka kecil-kecilan untuk dijual atau dipasarkan di stasiun, terminal hingga dijual secara asongan di atas kereta api atau KRD Cikampek-Jakarta.

"Dulu juga produksinya dijahit pakai tangan engga pakai mesin, bahannya juga pakai bahan emen bentuk bonekanya juga sederhana dijual di stasiun, terminal sama asongan aja di kereta," ungkapnya.

Hingga akhrinya, terus berkembang pesat para perajin bermunculan sehingga dapat memproduksi lebih banyak dengan menggunakan teknologi.

Mulai tahun 2000, para perajin itu memiliki pasar sendiri untuk dikirimkan ke sejumlah daerah di pulau Jawa bahkan ke luar pulau Jawa.

Tak tanggung-tanggung, dari home industri itu dapat mempekerjakan banyak sekali karyawan.

Baca juga: Pemprov DKI Perluas Jangkauan Vaksinasi Covid-19 Merek Moderna dan Pfizer

Tentu kondisi itu mempengaruhi perkembangan ekonomi di wilayah Desa Cikampek Utara.

"Dulu mah wilayahnya kumuh ya, sekarang sudah luar biasa maju perkembangannya dengan adanya perajin produksi boneka itu,” ucapnya.

“Sampai omsetnya itu miliaran per bulan. Kalau sekarang ya mungkin engga segitu karena pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.

Sementara Kepala Dusun Mekarjaya, Carno Sukarno mengungkapkan 90 persen warganya merupakan perajin boneka.
Dirinya juga merupakan perajin boneka, meneruskan dari kiprah sang ayah sebagai perajin boneka.

Bahkan sang ayah bernama Sukadis merupakan pelopor hadirnya Kampung Boneka tersebut.

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Turun Lagi Rp2.000 per Gram Jadi Rp940.000

"Tahun 1980 itu pelopornya itu ayah saya, Sukadis Ketua RW 11. Sama Tasrifan, Tarjono sebagai yang memulai jadi perajin boneka juga Pak Udi Kurdila pemilik koperasi yang memberikan permodalan," ungkap Carno.

Carno menjelaskan ayahnya Sukadis selaku Ketua RW 11 Desa Cikampek Utara, dengan jaringan yang dimiliki mengirimkan sejumlah warga untuk diberikan pelatihan sebagai perajin boneka melalui program Dinas Koperasi dan Perindustrian di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Warga yang telah mengikuti pelatihan itu akhirnya mulai mencoba memproduksi boneka secara manual.

Dahulu produksi boneka hanya dijahit pakai tangan, lalu pemasarannya dilakukan di sekitar wilayah Cikampek saja seperti Stasiun Cikampek, Terminal Cikampek hingga diasongkan di perjalanan kereta KRD Cikampek- Jakarta.

"Lama-lama semakin berkembang, karena banyak yang maju usaha bonekanya. Warga lainnya banyak yang ikutan juga, karena pasarnya sekarang ini ke seluruh Indonesia," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved