Kasus Mural dan Poster Berisi Kritik Pemerintah, Jokowi Tegur Kapolri: Jangan Berlebihan, Biasa Saja
Presiden RI Joko Widodo menegur Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal kasus mural dan poster berisi kritikan pemerintah.
TRIBUNBEKASI.COM - Presiden RI Joko Widodo menegur Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Diketahui, Jokowi tegur Kapolri mengenai penindakan kasus mural dan poster kritik pemerintah.
Diminta Jokowi, agar kepolisian tak berlebihan tangani kasus mural dan poster kritik pemerintah.
Jokowi mengaku menegur Kapolri soal kasus penghapusan mural berisi kritik terhadap pemerintah.
Baca juga: Ramai Mural Kritik di Karawang, Kurang Perhatian Pemerintah Jadi Alasan Seniman
Baca juga: Polisi dan Satpol PP Karawang Rangkul Seniman Terkait Mural Bernada Kritik pada Pemerintah
Baca juga: Berikut Tanggapan Jubir Presiden, Moeldoko, Hingga Direktur Indeks 98 Soal Pejabat Publik Antikritik
Hal itu disampaikan Jokowi di pertemuannya dengan para pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, (15/9/2021).
Jokowi mengatakan telah meminta Kapolri untuk tidak terlalu berlebihan dalam menindak segala bentuk kritikan dari masyarakat.
Selain itu Jokowi juga merasa isi dari kritikan tersebut adalah hal biasa.
Pasalnya Jokowi mengaku sudah biasa mendapat hinaan yang lebih parah dari kritikan tersebut.
"Saya sudah tegur Kapolri soal ini, saya minta agar jangan terlalu berlebihan. Wong saya baca kok isi posternya. Biasa aja."
"Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," kata Jokowi dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (16/9/2021).
Lebih lanjut Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak antikritik, bahkan sudah biasa mendapat hinaan.
Menurut Jokowi, hinaan yang diberikan kepadanya justru sudah seperti makanan sehari-hari.
"Saya tidak antikritik, sudah biasa dihina. Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, plonga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," tegas Jokowi.