Berita Nasional

Airlangga tak Risau Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB Naik Tinggi, Alasannya Semua Negara juga Naik

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengataklan hampir semua negara mengalami kenaikan utang, tak hanya Indonesia.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Pereknomian, Airlangga Hartarto, merespons santai utang Indonesia yang meningkat tajam selama pandemi virus corona ini. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan.

Berdasarkan paparannya dengan menggunakan data per Juli 2021, rasio Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terhadap PDB sebesar 36,60 persen.

Baca juga: Penyidik Polda Metro Jaya Tetapkan Lagi Tiga Tersangka Baru Kasus Kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang

Meskipun demikian, Menko Airlangga mengungkapkan, kenaikan rasio utang ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia. Namun, kenaikan ini juga terjadi di negara-negara lain.

“Rasio utang memang naik 36 persen. Namun ini kita tidak sendirian, hampir semua negara rasio utangnya (juga) naik,” ucap Airlangga dalam webinar berjudul Optimisme Pemulihan Ekonomi, Rabu (29/9/2021).

Kenaikan jumlah utang yang terjadi di berbagai negara sejalan untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19.

Airlangga juga mengungkapkan optimisme pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.

Hal tersebut terlihat dari Leading Indicator sektor eksternal yang menunjukkan resiliensi yang baik di semester I-2021.

Baca juga: Keluarga Korban Tewas Kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang Bakal Gugat Pemerintah

“Indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali," ujarnya.

"Tercermin dari defisit transaksi berjalan yang rendah, cadangan devisa yang terus meningkat, ekspor impor yang naik signifikan, nilai tukar rupiah dan IHSG yang terjaga, yield obligasi pemerintah yang melandai, dan rasio ULN terhadap PDB dalam level aman,” pungkasnya.

Berdasarkan data terbaru Kementerian Keuangan (Kemenkeu) seperti dilansir Kontan, posisi utang pemerintah per akhir Agustus 2021 sebesar Rp 6.625,43 triliun.

Dengan jumlah tersebut, berarti rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir bulan laporan sebesar 40,85 persen.

Dalam paparan APBN KiTa September 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, jumlah utang tersebut mengalami peningkatan Rp 55,27 triliun bila dibandingkan dengan posisi Juli 2021.

Baca juga: Zita Anjani Kesal Tujuh Fraksi DPRD DKI yang Tolak Interpelasi Formula E Dianggap Parlemen Jalanan

“Kenaikan utang tersebut karena ada peningkatan belanja, terutama untuk sektor kesehatan seperti penyediaan vaksin, infrastruktur kesehatan, dan hal lain terkait kesehatan masyarakat dan perlindungan sosial,” ucapnya.

Ia kemudian menambahkan, kondisi peningkatan utang ini tak hanya dialami oleh Indonesia. Bahkan, hampir seluruh negara berkembang mengalami peningkatan utang. 

Sebelumnya, saat acara syukuran atau haul memperingati 100 tahun lahirnya Presiden RI ke-dua Jenderal Besar TNI HM Soeharto digelar di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, 8 Juni 2021.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved