Berita Daerah
Dinas Lingkungan Hidup DKI Ambil Sampel Air Laut Teluk Jakarta Terkait Temuan Kandungan Paracetamol
Dinas Lingkungan Hidup DKI begerak cepat mengatasi Laut Teluk Jakarta yang tercemar paracetamol. Karena itu dilakukan pengambilan sampel.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengambil sampel air laut di kawasan Ancol, Pademangan dan Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara, Senin (4/10/2021).
Pengambilan sampel ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil riset yang menyatakan terdapat kandungan paracetamol berkonsentrasi cukup tinggi di Teluk Jakarta.
Baca juga: Pemkot Bekasi Segel Lima Bangunan tak Berizin Sepanjang Tahun 2021
Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, pengambilan sampel ini untuk memastikan pencemaran tersebut masih berlangsung sampai saat ini.
Pasalnya pengambilan sampel pada riset tersebut dilakukan 2017-2018 lalu.
Yogi menjelaskan, sampel air laut di Ancol dan Muara Angke dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk diuji laboratorium selama 14 hari.
“Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui apakah pencemaran masih berlangsung, mengindentifikasi sumber pencemarannya, sehingga akan ada langkah yang diambil untuk menghentikan pencemaran tersebut,” kata Yogi, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Asal Muasal Istilah Kemiskinan Ekstrem, Berikut Ini Penjelasan Lengkap Kepala BPS Kabupaten Karawang
Menurutnya, Dinas LH DKI Jakarta rutin memantau kualitas laut setiap enam bulan sekali berdasarkan 38 parameter baku mutunya.
Adapun baku mutu itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Meski demikian, parameter kontaminan jenis paracetamol tidak diatur secara spesifik di beleid tersebut.
“Namun, kami berkomitmen untuk mendalami dan menelusuri sumber pencemarannya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut,” ujar Yogi.
Seperti diketahui, dilansir para peneliti LIPI bahwa secara teori sumber sisa paracetamol yang ada di perairan Teluk Jakarta dapat berasal dari tiga sumber.
Baca juga: BPS Karawang Jelaskan Asal Muasal Istilah Kemiskinan Ekstream
Diantaranya ekresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit dan industri farmasi.
Jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jabodetabek dan jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, memiliki potensi sebagai sumber kontaminan diperairan.
Sedangkan sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat diakibatkan sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal, sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai.
Diketahui, sebuah studi mengungkapkan air laut di sejumlah titik di Teluk Jakarta mengandung paracetamol.