Berita Karawang

BPS Karawang Jelaskan Asal Muasal Istilah Kemiskinan Ekstream

Publik dikejutkan oleh hasil survei BPS bahwa Karawang masuk dalam lima besar yang mengalami kemiskinan ekstrem.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
zoom-inlihat foto BPS Karawang Jelaskan Asal Muasal Istilah Kemiskinan Ekstream
Kompas.com
Ilustrasi miskin - Karawang masuk dalam lima besar kemiskinan ekstrem.

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Istilah kemiskinan ekstream muncuat dan ramai dibahas masyarakat Karawang, Jawa Barat.

Pasalnya, Karawang masuk lima besar se-Jawa Barat kemiskinan ekstream.

Baca juga: Ini Tanggapan Kepala BPS Soal Data yang Menyebut Kabupaten Karawang Masuk Wilayah Kemiskinan Ekstrem

Kemiskinan ekstrem diartikan dengan kondisi yang lebih parah dari pada kemiskinan atau dibawah garis kemiskinan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang Budi Cahyono menjelaskan istilah kemiskinan ekstream diutarakan oleh pemerintah pusat dalam hal ini BPS Pusat.

Adapun kemiskinan ekstream itu diukur menggunakan 'absolute poverty measure' yang konsisten antar negara dan antar waktu.

Miskin ekstream didefinisikan sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstream- setara dengan USD 1,9 PPP (pendapatan per kapita) atau Rp 11.941,1.

Skema perhitungan itu berdasarkan dari Word Bank atau Bank Dunia.

Baca juga: Gejala Long Covid-19 Syndrome, Penderitanya Gampang Kelelahan, Dokter: Berjalan 10 Meter Sudah Capek

"Kita lebih kenal dengan nama atau istilah di bawah garis kemiskinan," imbuh dia.

Budi menyampaikan jumlah penduduk miskin atau masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan di Karawang, Jawa Barat mengalami peningkatan hingga 8,26 persen selama pandemi Covid-19.

"Dilihat dari grafiknya, jumlah penduduk miskin di Karawang pada 2020 meningkat dibandingkan setahun sebelumnya," kata dia.

Jika dipersentasekan, penambahan jumlah penduduk miskin dari tahun 2019 ke tahun 2020 mencapai 8,26 persen.

Menurut dia, dengan jumlah penduduk miskin di Karawang yang mencapai lebih dari 195 ribu jiwa, maka penduduk miskin di Karawang menjadi yang tertinggi ketujuh di Jawa Barat.

Baca juga: Jadi Nomor Satu Ikut UTBK Perguruan Tinggi, SMAN M H Thamrin Bertekad Pertahankan Nilai Tahun Depan

Dari data yang ada, jumlah penduduk miskin di Karawang itu tertinggi ketujuh dari 27 kabupaten/kota, dan menyumbang 4,98 persen dari jumlah total penduduk miskin se-Jabar yang mencapai 3,92 juta per Maret 2020 lalu.

"Kenaikan jumlah penduduk miskin di masa pandemi Covid-19 itu dipicu rendahnya daya beli masyarakat," ungkap dia.

Sementara penduduk di bawah garis kemiskinan di Karawang urutan kesepuluh dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Pendapatan per kapita per bulan di Karawang yakni Rp 466.152. Angka itu diatas dari GK Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 410.988.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved