PON XX Papua

Fakhri Husaini Santai Hadapi Tudingan Sepak Bola Gajah di PON XX Papua saat Laga Aceh vs Kaltim

Pelatih tim sepak bola Aceh, Fakhri Husaini, santai menghadapi tudingan sepak bola gajah di ajang PON XX Papua.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Pelatih sepak bola Aceh, Fakhri Husaini, tak mau terlalu dalam membahas tudingan sepak bola gajah saat timnya melawan Kaltim. 

TRIBUNBEKASI.COM, PAPUA - Pelatih tim sepak bola Aceh, Fakhri Husaini tak mempermasalah jika PSSI nantinya mau mengusut pertandingan yang mempertemukan Aceh melawan Kalimantan Timur (Kaltim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Diketahui, pertandingan Aceh menghadapi Kaltim di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Senin (4/10/2021), mendapat sorotan dan dicurigai adanya praktik sepak bola gajah.

Baca juga: Ramalan Shio Macan 7 Oktober 2021, Harus Tabah karena Asmara Terguncang saat Pandemi Virus Corona

Laga itu disebut terjadi kejanggalan karena adanya gol bunuh diri yang dilakukan pemain bertahan Kalimantan Timur, M Risky Romadon pada menit ke-70.

Fakhri Husaini dengan tegas membantah tudingan praktik sepak bola gajah di pertandingan Aceh melawan Kalimantan Timur.

Menurut Fakhri, dugaan tersebut bisa muncul dan menjadi ramai karena adanya kekecewaan dari tim yang tersingkir dari ajang PON Papua 2021.

Pihaknya menyambut baik jika federasi sepak bola di Indonesia akhirnya mengusut laga tersebut demi menjawab rasa penasaran publik.

"Silahkan saja diusut. Ya memang wajar kalau ada yang diusut kalau menurut dugaan, karena PSSI punya kewajiban untuk menegakan fairplay, itu sah-sah saja," kata Fakhri Husaini saat ditemui Tribun Network di Stadion Mandala, Rabu (7/10/2021).

Baca juga: RNLC19 Gulirkan Musik Indonesia Bergerak Bantu Pulihkan Dunia Musik Tanah Air yang Mati Suri

Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia itu berharap jika nantinya PSSI mengusut pertandingan itu harus melihat secara langsung fakta di lapangan.

Selain itu, dalam menentukan sikap harus sesuai bukti dan fakta yang terjadi di lapangan.

"Itu harus betul-betul ketika menyikapi persoalan itu harus betul-betul berdasar bukti dan fakta di lapangan. Karena kalau melihat itu, kami banyak peluang ga jadi gol," ungkapnya.

Di laga tersebut, pelatih asal Lhokseumawe itu menyebut timnya memang banyak mendapatkan banyak peluang.

Tercatat ada sebanyak lima peluang, ditambah satu penalti yang didapatkan tim sepak bola Aceh.

Namun, peluang yang didapat para pemain Aceh tidak berbuah menjadi gol.

Baca juga: Hingga September 2021, Krakatau Baja Konstruksi Raup Pendapatan Rp3,9 triliun

"Saya bisa saja berpendapat yang sama ini pemain ga mau buat gol lawan Kaltim. Ada 5 peluang bahkan penalti ga masuk. Ini sepak bola," ujar Fakhri.

Di sisi lain, Fakhri Husaini mengaku geram dengan banyaknya komentar negatif dan langsung menyudutkan pertandingan Aceh vs Kaltim.

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved