Berita Karawang

The Celli Berduka saat Tahu Imas Kustiani Meninggal Dunia Akibat Stroke

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sangat kaget saat tahu Imas Kustiani, guru honorer yang menderita sakit stroke, akhirnya meninggal dunia.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muh Azzam
Bupati Karawang Cellicca Nurrachadiana saat bertemu almarhum Imas Kustiani. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Imas Kustiani (53).

Imas telah mengabdi sebagai guru honorer selama 17 tahun di SDN Wancimekar Kota Baru meninggal dunia, Rabu (8/12/2021) subuh.

"Innalilahi wainna ilahi rojiuun, hari ini Karawang kembali kehilangan sosok guru panutan Ibu Imas Kustiani meninggal dunia karena sakit dan siang ini dimakamkan di Purwakarta," kata wanita yang akrab disapa Teh Celli ini, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Polda Metro Sesali Kebrutalan Pebalap Liar yang Keroyok Brigadir Irwan Lombu saat Berpakaian Dinas

Teh Celli pun menyampaikan amarhum telah mengabdi sebagai guru honorer di SDN Wancimekar Kota Baru selama 17 tahun.

Waktu yang panjang untuk sebuah pengabdian penuh ketulusan.

Di tengah sakitnya, almarhumah tetap mengajar dengan segala keterbatasan.

Bukti semangatnya gigih tak pernah luntur.

"Sebagai bentuk apresiasi pemda di Hari Guru Nasional lalu memberikan sarana kursi roda untuk menunjang aktivitas beliau," ucapnya.

Baca juga: Imas Kustiani yang Digendong saat Ikut Seleksi PPPK karena Sakit Stroke Akhirnya Meninggal Dunia

Namun takdir berkata lain, hari ini beliau berpulang meninggalkan ketauladanan bagi semua.

'Selamat jalan ibu guru panutan jasamu abadi semoga pengabdianmu jadi ladang amal kebaikan di akhirat," ujarnya.

Imas Kustiani, 53 tahun, guru honorer yang mengabdi selama 17 tahun di Karawang, Jawa Barat meninggal dunia.

Kisah Imas sempat viral di media sosial, pasalnya dia masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021, padahal kesulitan jalan karena menderita sakit stroke.

Baca juga: Suharti Sedih Kebakaran Maut di Tambora Menelan Korban Jiwa Hingga Lima Orang

Bahkan saat hendak menuju ke ruangan seleksi, pantia menggendong Imas sampai ke ruangan tersebut. Meskipun akhirnya perjuangan Imas pupus karena tidak lolos ujian menjadi guru PPPK.

Nana Suhana (54) suami Imas membenarkan kabar duka tersebut.

"Iya betul pak meninggal tadi subuh pukul 04.00 WIB di ruang ICU rumah sakit," kata Nana singkat saat dikonfirmasi, pada Rabu (7/12/2021).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved