Berita Kriminal

Ternyata Ini Alasan Polisi Enggan Merilis Kasus Guru Pesantren Merudapaksa Belasan Santriwatinya

Kepolisian Polda Jawa Barat sengaja tak rilis pengungkapan kasus seorang guru pesantren merudapaksa belasan santriwati.

Editor: Panji Baskhara
Kompas.com
Foto Ilustrasi: Kepolisian Polda Jawa Barat sengaja tak rilis pengungkapan kasus seorang guru pesantren merudapaksa belasan santriwati. 

HW minta korban tidak khawatir.

HW pun berjanji akan bertanggung jawab jika korban hamil.

"Terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah," ujarnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengutuk keras aksi pelecehan yang dilakukan oleh HW.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini minta aparat penegak hukum bisa memberi hukuman berat kepada pelaku.

Kang Emil mengatakan pelaku sedang menjalani proses hukum dan sekolahnya pun sudah ditutup.

"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Emil.

Kang Emil memastikan para korban telah mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.

"Para korban sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," tuturnya.

Ridwan Kamil minta institusi pendidikan dan forum pesantren memberi perhatian khusus terhadap kasus ini.

Dia juga minta kepada aparat desa dan kelurahan untuk selalu memonitor setiap kegiatan publik di wilayah masing-masing.

"Orang tua harus rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," ujar Emil.

(Kompas.com/Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha/Suryamalang.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Sengaja Tidak Umumkan Kasus Guru Pesantren Perkosa 12 Santriwati" dan di SuryaMalang.com "Guru Pesantren Jadikan 12 Santriwati Sebagai Budak Nafsu di Bandung, 8 Santriwati Telah Melahirkan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved