Perang Israel
Suara Peluru Pecah di Tengah Gencatan Senjata, Israel Tembak 6 Warga Palestina
Enam warga Palestina tewas ditembak Israel saat gencatan senjata. PBB kecam keras serangan yang melanggar kesepakatan damai di Gaza.
Ringkasan Berita:
- Enam warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel di Shujaiya, Gaza, saat gencatan senjata berlangsung.
- PBB mengecam keras pelanggaran gencatan senjata dan menyerukan sanksi internasional.
- Meski kesepakatan damai diklaim membawa harapan, korban jiwa di Gaza terus bertambah.
TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH - Suara dentuman peluru terdengar lirih di tengah sunyi malam Gaza. Keenam warga Palestina itu tak sempat kembali ke rumah. Mereka tewas tertembak saat hendak memeriksa kondisi hunian mereka sendiri di kawasan Shujaiya, Selasa (14/10/2025).
Penembakan tersebut dilakukan pasukan Israel dan dianggap sebagai pelanggaran atas gencatan senjata yang baru berjalan empat hari. Kesepakatan damai itu kini terasa rapuh di tengah genangan darah yang belum sempat kering.
Menurut kantor berita WAFA, Israel menggunakan pesawat tak berawak dalam serangan mematikan itu. Aksi ini melanggar perjanjian gencatan senjata tahap pertama dengan Hamas yang disepakati sejak 10 Oktober 2025.
Baca juga: Video Injak Al-Quran Viral, Vita ASN Bengkulu Diperiksa 3 Jam dan Minta Maaf
Baca juga: Jokowi Akui Siap All Out Bantu PSI, Ungkap Alasan akan Kerja Keras untuk Partai Sang Anak
Baca juga: Puput Hamil Anak Ketiga, Ahok Pamer Momen Foto Keluarga Serba Putih
Militer Israel mengklaim tembakan itu dilepaskan karena warga Palestina mendekati garis kuning pembatas penarikan pasukan. Garis itu ditetapkan sebagai batas aman dalam kesepakatan yang disusun berdasarkan proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Penembakan juga dilaporkan terjadi di Khan Younis. Al Jazeera menyebut, sejumlah korban jiwa kembali berjatuhan.
Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengecam keras tindakan Israel. Ia menilai serangan tersebut menghina makna gencatan senjata yang seharusnya melindungi warga sipil.
“Sekali lagi, gencatan senjata menurut Israel berarti ‘kamu berhenti, aku tembak.’ Menyebutnya damai adalah penghinaan sekaligus pengalihan perhatian,” tulisnya di X.
Albanese juga menyerukan sanksi internasional dan pengadilan bagi setiap pelaku pelanggaran kemanusiaan.
Meskipun penembakan terjadi, Presiden Trump tetap menyebut kesepakatan ini sebagai “langkah menuju perdamaian abadi.” Trump bahkan datang langsung ke Israel untuk memberikan pidato di parlemen dan menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Arab di Mesir.
Pada saat bersamaan, Israel membebaskan 250 tahanan Palestina dan 1.700 warga Gaza. Sebaliknya, Hamas menyerahkan 20 sandera hidup dan empat jenazah, menyisakan 24 jenazah sandera lainnya.
Namun di balik kesepakatan itu, luka rakyat Gaza masih menganga. Palang Merah Internasional menyebut menerima 45 jenazah warga Palestina dari Israel pada Selasa. Jumlah korban jiwa akibat perang sejak Oktober 2023 telah mencapai 67.812 orang.
Ribuan lainnya masih tertimbun reruntuhan. Gaza yang porak poranda kini hanya menyisakan duka mendalam.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Disperkimtan Kabupaten Bekasi Mulai Siapkan Lahan Bangun Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik |
![]() |
---|
Pertemuan Hangat NPCI dan Kejari Bekasi, Simbol Dukungan untuk Atlet Disabilitas |
![]() |
---|
Usai Hadiri KTT Gaza, Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian |
![]() |
---|
Meroket Rp 29.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Ini Cetak Rekor Baru |
![]() |
---|
Layanan SIM Keliling Kota Bekasi Selasa 14 Oktober 2025 di Komsen Jatiasih Hingga Pukul 10.00 WIB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.