Bencana Alam

UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Total Korban Meninggal Dunia Mencapai 45 Orang

Tim kembali temukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
Instagram @pendakiindonesia
Jumlah korban erupsi Gunung Semeru bertambah jadi 45 orang kondisi meninggal dunia dari sebelumnya sebanyak 43 orang, setelah hari ini, Jumat (10/12/2021). 

TRIBUNBEKASI.COM - Tim gabungan mentotal ada 45 orang meninggal dunia dampak dari erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Jumlah korban erupsi Gunung Semeru itu bertambah dari yang sebelumnya sebanyak 43, setelah hari ini, Jumat (10/12/2021).

Dimana, tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Hari ini ada tambahan dua orang lagi dari Kamar Kajang, sehingga total korban meninggal adalah 45 jiwa," ujar Kolonel Inf Irwan Subekti selaku Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru dari Posko Tanggap Darurat Kecamatan Pasirian.

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Pemerintah Kota Bekasi Bakal Persiapkan Bantuan untuk Korban Terdampak

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru, BPBD Kota Bekasi Terjunkan Personel dan Relawan Bantu Evakuasi Korban

Baca juga: Ingin Mengurangi Beban, BPBD Kota Bekasi Kirimkan Personil Bantu Evakuasi Korban Semeru

Di sisi lain, jumlah orang hilang yang sampai saat ini dilaporkan ada 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan.

Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru.

"Untuk orang hilang sampai dengan saat ini tercatat adalah 9 orang, 19 luka berat kemudian 19 luka ringan yang diikuti dengan penyakit yang lainnya di luar luka bakar," jelas Kol Inf. Subekti.

Lebih lanjut, Dansatgas juga mencatat bahwa hingga hari ini jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian.

Adapun menurut Dansatgas, sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat.

Sisanya, yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.

"Jumlahnya adalah 6.573 pengungsi," jelas Kol Inf. Subekti.

"Sampai dengan saat ini tercatat 126 titik pengungsian. Dengan rincian 24 titik pengungsian yang terpusat dan 102 titik pengungsian yang mandiri."

"Artinya adalah di tempat-tempat yang tidak kita siapkan, namun di tempat-tempat saudaranya maupun tetangga," imbuh Subekti.

Kebutuhan Mendesak Para Pengungsi

Dalam perkembangan penanganan pengungsi warga terdampak APG Gunung Semeru, Dansatgas menjelaskan bahwa bantuan logistik sudah sangat banyak dan dapat mencukupi kebutuhan para pengungsi.

Akan tetapi, Dansatgas mengatakan bahwa ada beberapa hal yang masih jadi kebutuhan prioritas dan mendesak para warga pengungsi.

Seperti air bersih, peralatan tidur, perlengkapan mandi hingga pakaian dalam dewasa.

Dansatgas juga menjelaskan, beberapa hal tersebut tentunya akan segera didorong pemerintah untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Kendati demikian, pihaknya juga membuka lebar kepada pihak manapun yang ingin menyalurkan bantuan berupa piranti dan hal lain yang masih sangat dibutuhkan warga pengungsian.

"Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah kebutuhan tandon air, kemudian air bersih termasuk alat kebersihan, peralatan tidur termasuk kasur."

"Kemudian perlengkapan mandi termasuk pakaian dalam untuk laki-laki dan perempuan ukuran besar."

"Inilah yang sangat kita harapkan apabila ada saudara-saudara kita yang akan memberikan bantuan," jelas Kol Inf Subekti.

Lebih lanjut, Subekti mengimbau kepada seluruh pihak yang hendak menyalurkan bantuan untuk membantu meringankan beban para pengungsi.

Hal itu agar tidak membawa terlalu banyak rombongan maupun kendaraan.

Mengingat hal itu dapat menghambat akses lalu lintas di lokasi posko dan pengungsian sehingga justru dapat menjadi kendala baru.

Di sisi lain, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said yang juga hadir di konferensi pers melalui daring turut menyikapi, apa yang disampaikan Dansatgas dalam kaitan relawan dan kebutuhan yang didistribusikan bagi para pengungsi.

Kata Sudirman Said, kebutuhan logistik di lapangan sudah sangat cukup memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Namun pihaknya juga mengatakan bahwa masih ada beberapa hal yang memang belum sepenuhnya merata ada di tiap-tiap pos pengungsian seperti kebutuhan air bersih dan pakaian dalam.

PMI berkomitmen terus mendukung upaya penanganan bencana erupsi Gunung Semeru dengan mengupayakan segala kebutuhan pengungsian.

Seperti mengerahkan 10 mobil tanki air.

Di samping itu, Sudirman Said juga menyepakati bahwa sebaiknya relawan tidak terlalu sedikit, namun juga tidak terlalu banyak, karena hal itu dapat menyulitkan koordinasi.

"Di lapangan ada 10 mobil tanki air PMI yang siap menyuplai pasokan air ke tempat pengungsian," jelas Sudirman Said.

"Sebaiknya jumlah relawan dalam jumlah yang cukup. Tidak kekurangan namun juga tidak terlalu crowded karena koordinasinya akan sangat sulit."

"Karena itu sangat penting bagi kita semua untuk mendengar apa-apa yang dibutuhkan lapangan dan tidak secara berlebihan memasok kebutuhan di lapangan," pungkas Sudirman.

(TribunBekasi.com/BAS)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved