Tidak Ada Niatan Penjarakan Bambang Pamungkas, Ternyata Ini Keinginan Amalia Fujiawati Sebenarnya
Mantan pesepakbola, Bambang Pamungkas diduga menelantarkan anak kandung dan kini terancam lima tahun penjara.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Mantan istri legenda pesepakbola Bambang Pamungkas, yakni Amalia Fujiwati harap mantan suaminya memenuhi tuntutannya, untuk kedua anaknya.
Diakui Amalia Fujiwati, bahwa dirinta tidak benar-benar niat menjebloskan bapak dari dua anaknya itu ke penjara.
Hal itu disampaikan oleh Amalia Fujiwati seusai diperiksa kepolisian atas laporannya, pada Kamis (16/12/2021) di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
Katanya Amalia Fujiwati, dalam laporannya ia mengajukan sejumlah tuntutan.
Baca juga: Dituduh Telantarkan Anak Kandung, Bambang Pamungkas Terancam Lima Tahun Penjara
• Ditinggal Sosok Ayah, Psikis Anak Bambang Pamungkas Terganggu, Emosinya Sering Tak Stabil
• Bambang Pamungkas Dituding Telantarkan Anak Kandungnya, Terancam 5 Tahun Penjara
Tuntutan itu yakni pertama pengakuan dari Bambang Pamungkas kepada kedua anaknya.
Kedua terkait pemenuhan nafkahnya.
Dalam pemenuhan nafkah, Amalia mengaku tak mematok besaran uang yang diterima.
Ia hanya meminta nafkah untuk anak-anak yang mampu dibayarkan oleh Bambang Pamungkas.
"Soal nafkah itu tentatif ya. Semampunya. Enggak ada tuntutan," ujar Amalia di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021).
Apabila tuntutan itu dapat dipenuhi Bambang, maka Amalia tak akan melanjutkan laporan tersebut di kepolisian.
Sebab kata Amalia, yang dimaunya ialah pemenuhan kebutuhan psikis dan fisik kedua anak kandung Bambang Pamungkas yang dilahirkannya.
"Kalau ada itikad baik dari beliau, ini kami akan terima. Kami pun akan berdamai. Tapi sampai laporan ini diterima polisi, pihak Bambang belum menghubungi kami," jelasnya.

Maka Amalia berharap, dengan segala kerendahan hati Bambang Pamungkas agar mengakui keberadaan dua anak tersebut.
Amalia ingin kasus ini tak diperpanjang dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Diselesaikan saja dengan komunikasi yang baik, jangan diteruskan lagi berbohongnya karena akan bergulir terus besar," tuturnya.