Berita Jakarta

Pasar Jaya Siapkan Mesin Cadangan Cabai untuk Antisipasi Lonjakan Harga

Adapun untuk pelaksanaan penjualan komoditi pangan murah ini dimulai sejak 19 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 mendatang.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Tribunnews.com
Ilustrasi cabai rawit merah - Perumda Pasar Jaya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditi cabai di Ibu Kota. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Perumda Pasar Jaya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditi cabai di Ibu Kota.

Salah satu caranya membangun sejumlah mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) demi mengendalikan harga cabai rawit merah di pasar-pasar yang ada di Jakarta.

"Mesin CAS mampu menyimpan cabai rawit dan bawang merah dengan umur simpan lima hingga enam bulan, khusus untuk Nataru ini kita jual dengan harga Rp 90.000-an," kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin pada Jumat (24/12/2021).

Arief mengatakan, mesin CAS tersebut berada di sejumlah lokasi strategis, salah satunya Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dan sejumlah pasar tradisional lainnya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Slipi Palmerah Terus Naik, kini Tembus Rp 110 Ribu per Kilogram

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik Drastis Bikin Pedagang Eceran Sering Komplain: Pasti Protes, Wajar Lah!

Penggunaan mesin CAS sebagai tempat penyimpanan cabai terus dioptimalkan, supaya kenaikan harga cabai tidak berulang setiap tahunnya.

Tidak hanya cabai, Pasar Jaya juga menyiapkan sejumlah komoditi pangan lainnya untuk membantu agar tidak adan gejolak harga di masyarakat.

Adapun untuk pelaksanaan penjualan komoditi pangan murah ini dimulai sejak 19 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 mendatang.

Di tahun ini, kata dia, mekanisme pelaksanaan pangan murah dilakukan dengan bazaar/operasi pasar dan juga memberikan harga promo untuk pedagang yang terkolaborasi dalam program Jakpreneur (close loop).

BERITA VIDEO : HARG CABAI MELONJAK 4 KALI LIPAT

Harapannya penyebaran pangan murah ini bisa berjalan secara maksimal.

“Untuk lokasinya sendiri tersedia di 44 titik lokasi gerai pangan kami, untuk produknya antara lain minyak goreng kemasan, tepung terigu kemasan, gula premium kemasan, Beras Premium, mie instan, bawang merah, daging Sspi CL 85 satu kilogram dan daging ayam beku," katanya.

Adapun harga promo yang ditawarkan kepada masyarakat dari seluruh gerai pangan adalah ayam beku seharga Rp 29.200 per pack, beras premium 10 kilogram Rp105.00 per karung, Sirup orange dengan harga Rp 10.500 per buah dan Rp 126.000 per karton, dan beras Melati Setra Ramos Rp 55.000 tiap lima kilogram.

Kemudian, daging Sapi Rp 90.000 per kilogram, minyak goreng Sania Rp 36.900 sebanyak dua liter, mie instan goreng merk Mie Sedap Rp 95.000 per karton serta gula pasir Premium Food Station Rp 12.300 per pack.

Baca juga: Menteri BUMN Angkat Jenderal Dudung Abdurachman Jadi Komisaris PT Pindad

Seperti diketahui, Tim Pengendali Inflasi Daeah (TPID) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (23/12/2021). Sidak dilakukan untuk mengecek harga dan ketersediaan pangan menjelang hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2022.

Sidak dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati. Kepada wartawan, Sri mengaku telah berkeliling ke pedagang pasar untuk mengecek harga dan stok pangan, terutama produk yang mempengaruhi inflasi.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved