Berita Kriminal

Seorang Nenek Menjadi Korban Penganiayaan Tetangganya Sendiri, Diduga Gara-gara Parkiran Kendaraan

Sophia Sophu (49), nenek satu cucu menjadi korban penganiayaan, pada Kamis (23/12/2021) sekira pukul 18.23 WIB.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Ilustrasi: Sophia Sophu (49), nenek satu cucu menjadi korban penganiayaan, pada Kamis (23/12/2021) sekira pukul 18.23 WIB. 

TRIBUNBEKASI.COM - Sophia Sophu, nenek satu cucu ini jadi korban penganiayaan, pada Kamis (23/12/2021) sekira pukul 18.23 WIB.

Wanita berusia 49 tahun ini menjadi korban penganiayaan di Jalan Pendidikan RT 09 RW 05, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Peristiwa penganiayaan tersebut dilakukan seorang pria berinisial DN yang tidak lain tetangganya sendiri.

Diduga hanya karena masalah parkir kendarang, menjadi penyebab Sophia menjadi korban penganiayaan.

Baca juga: Penganiaya Remaja di Parkiran Minimarket Tidak Ditahan, Hanya Wajib Lapor, Kader PDIP Diistimewakan?

Baca juga: Kader PDI Perjuangan Menganiaya Remaja di Parkiran Minimarket Ditetapkan Polisi Sebagai Tersangka

Baca juga: Viral di Medsos, Sosok Penganiaya Remaja di Parkiran Motor Minimarket Ternyata Kader PDI Perjuangan

Sophia menceritakan peristiwa bermula saat ingin masuk ke parkiran kontrakan bersama anaknya yakni Gabriel (19) dan Florensiana (25) juga cucu laki-laki berinisial RZ (2).

"Jalan mobil saya kehalang sama mobil si DN yang parkir di jalan (badan jalan tertutup karena ada mobil)," kata Sophia, Minggu (26/12/2021).

Namun DN yang berada di lokasi tidak terima dengan teguran Sophia agar tidak memarkirkan mobil pada badan jalan dikarenakan mobil yang dikemudikan putra korban nyaris terperosok ke got.

"Dia (DN) teriak, 'Woi mana yang teriak soal mobil gua?'. Terus saya buka pintu mobil, saya tanya ada apa bang? Terus dia langsung dorong saya," ujar korban.

Melihat ibunya didorong, Gabriel lalu keluar dari dalam mobil dengan maksud menolong. Namun Gabriel malah dicekik DN.

Sophia yang berusaha menolong malah mendapat tindak penganiayaan.

"Saya bilang kenapa Bang, kok anak saya dicekik. Terus dia ancem, katanya 'kalau baju gue robek gue bunuh lo'. Lalu saya dipukul sama dia di bagian pundak," katanya.

DN bahkan kembali mengejar mobil korban lalu mencekik dengan kedua tangan dan menendang kaki Gabriel pada saat yang bersangkutan hendak memarkirkan mobil di area kontrakan.

"Anak saya yang cewek ini keluar mobil karena melihat saya sama adiknya digituin (aniaya). Anak saya yang cewek sambil gendong anaknya (RZ) itu nangis teriak-teriak," kata Sophia.

Florensiana yang hendak merekam penganiayaan itu juga sempat dipukul wajahnya hingga memar, usai DN sadar aksinya bakal direkam.

Florensiana juga melempar sandal yang dipakai ke pelipis DN.

"Saya sebagai seorang Ibu tarik dia (DN) lah, mencoba lindungin anak saya. Tapi dia malah dorong dan mukul muka saya sampe kayak gini (berdarah)," sambung dia.

Tindak penganiayaan itu baru berakhir saat warga sekitar menolong Sophia dan Florensiana dengan memberikan pertolongan pertama akibat luka yang dialami oleh mereka.

"Warga pada pisahin tuh, saya dibawa ke rumah sama anak saya dikasih obat, karena saya emang punya darah tinggi. Saya bersihin juga tuh habis luka saya sama anak saya," ujarnya.

Sophia sendiri langsung melaporkan peristiwa itu dengan nomor laporan STPL/1157/B/XII/2021/SPK A/POLSEK CAKUNG/POLRES JAKTIM/POLDA METRO JAYA/ yang diterima petugas sebagai kasus penganiayaan ringan.

"Tapi malah ada laporan duluan dari dia (DN). Bilang ke Polsek kalau dia dikeroyok. Kejadiannya dia yang kejar saya sampe ke parkiran," katanya.

Sophia pun menyesalkan kasus dialami diterima sebagai kasus penganiayaan ringan.

Bahkan ada pernyataan anggota Polsek Cakung yang justru menyebut Florensiana tidak melempar sandal ke DN.

"Anak saya (Florensiana) dibilang harusnya mbak enggak ngelawan balik. Ya mana bisa kita diem doang ketika liat keluarga dianiaya orang. Polisi malah saranin buat selesaiin secara kekeluargaan aja," lanjut Sophia.

Sementara Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan terhadap laporan yang dibuat korban pada Kamis (23/12/2021) malam.

"Sepertinya belum ada laporan kejadian tersebut. Nanti kami kabari kalau memang ada," ujarnya.

(TribunBekasi.com/JHS)

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved