Berita Nasional
PBNU Umumkan Kepengurusan Baru, Libatkan 180 Orang, Mulai dari Wakil Presiden Hingga Wali Kota
Miftachul mengatakan, kepengurusan yang gemuk saat ini lantaran melihat situasi dan kondisi terkini masyarakat NU yang semakin kompleks.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Organisasi Islam Nahdlatul Ulama umumkan kepengurusan baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sejumlah nama besar mengisi nama-nama kepengurusan PBNU mulai dari Wakil Presiden hingga Wali Kota.
Dalam periode ini KH Yahya Cholil Staquf didapuk sebagai Ketua Umum PBNU gantikan Said Aqil Siradj.
Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar mengatakan bahwa berbeda dari kepengurusan sebelumnya, kali ini kepengurusan PBNU lebih gemuk.
Baca juga: Raih Suara Terbanyak, KH Yahya Cholil Staquf Resmi Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU
Baca juga: Dikritik Gus Ipul, Marsudi Syuhud: Ya Pantas saja Menyampaikan Begitu Dia Sendiri Tak Pernah ke PBNU
Total ada 180 orang yang didapuk masuk dalam kepengurusan PBNU.
Di mana sebelumnya kepengurusan hanya 150 orang.
Miftachul mengatakan, kepengurusan yang gemuk saat ini lantaran melihat situasi dan kondisi terkini masyarakat NU yang semakin kompleks.
"Maka semoga susunan kepengurusan yang besar kalau dihitung hampir ada 200 dari kepengurusan yang ada, karena sesuai kebutuhan," ujar Miftachul di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
Nantinya ratusan pengurus bukan hanya urus umat di Indonesia namun juga umat internasional.
BERITA VIDEO : KETUA PBNU GUS YAHYA PERNAH JADI PRESIDEN
Diharapkan kata Miftachul periode ini menjadi sebuah organisir yang bukan hanya besar anggotanya tapi produk-produknya untuk kemaslahatan umat di Indonesia dan dunia.
Pada susunan organisasi kali ini, KH Yahya Cholil Staquf dipilih menjadi Ketua PBNU periode 12 Januari 2022 hingga 12 Januari 2027.
Sementara Sekjen PBNU dipegang Saifullah Yusuf yang juga merupakan Wali Kota Pasuruan.
Kemudian beberapa di antaranya nama ternama yang masuk dalam kepengurusan PBNU ialah KH Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden RI bersama istri mantan Presiden ke-4 RI Abdurachman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah didapuk menjadi mustasyar PBNU.
Kemudian Ketua MUI KH. Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU.
Lalu ada juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Ketua PBNU.
Dapuk istri dan anak Gus Dur jadi pengurus
Pertamakalinya PBNU mendapuk perempuan masuk dalam kepengurusan penting di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa dipilihnya perempuan dalam kepengurusan PBNU menjadi cerminan multipolar di Indonesia.
"Saat ini pengurus PBNU berwajah nusantara. Baru kali ini setelah 96 tahun usia PBNU menurut masehi atau 99 tahun menurut hijriah kaum perempuan diakomodasi dalam kepengurusan PBNU," ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
Gus Yahya mengatakan susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 ini cerminkan realitas multipolar di negara Indonesia baik dari segi kedaerahan, gender, dan orientasi politik.

Dari segi kedaerahan seluruh daerah di Indonesia juga terwakili dalam kepengurusan PBNU periode ini.
Sebenarnya kata Gus Yahya, sedari awal PBNU tak pernah membatasi perempuan dalam organisasi tersebut.
Namun, seiring dengan waktu, ada keterdesakan untuk memasukan nama-nama ternama perempuan NU dalam kepengurusan.
"Jadi kami dapuk perempuan paling kuat dan tangguh di NU untuk kelola PBNU. Mulai dari Khofifah dan Alissa Wahid," jelas Gus Yahya.
Diharapkan perempuan-perempuan yang didapuk itu bisa berkontribusi dalam kesejahteraan umat perempuan baik di daerah juga dunia internasional.
Beberapa nama perempuan ternama dalam kepengurusan PBNU kali ini ialah istri Presiden ke-4 RI Abdurachman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah didapuk menjadi mustasyar PBNU.
Kemudian anak sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid sebagai Ketua PBNU.
Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua PBNU.
Kemudian ada pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid sebagai mustasyar PBNU dan Juga ada tokoh wanita muslim Jombang Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudh sebagai Mustasyar.
(Sumber : Wartakotalive.com/Desy Selviany/Des)