Berita Daerah
Pasutri di Pemalang Simpan Mayat Adik dan Anak Kandung di Rumah, Percaya Jasadnya bisa Hidup Kembali
Di dekat pasutri tersebut, ada sesosok mayat wanita yang merupakan adik P sudah terbujur kaku.
TRIBUNBEKASI.COM --- Ulah pasangan suami istri berinisial R (38) dan P (36) menyimpan mayat adik dan anak kandungnya di rumah bikin geger warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kasus ini terkuak setelah warga sekitar mencium bau menyengat seperti bau bangkai.
Lantaran curiga, kemudian warga melaporkannya ke pihak polsek setempat.
"Dari laporan masyarakat, bahwa ada satu keluarga menyimpan mayat anaknya di dalam rumah," kata Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto, Rabu (12/1/2022) seperti dilansir TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Begini Ciri-ciri Mayat yang Ditemukan Warga Mengambang di Pintu Air Sypon Bekasi Timur
Baca juga: Cek Sidik Jari Ungkap Identitas Mayat Lelaki di Kali Bekasi, Korban Bernama Sarhum Warga Citeureup
Karena, tidak ada warga yang berani masuk ke rumah tersebut, warga melaporkan kejadian itu ke Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Moga.
Karena lokasinya berada di pegunungan jauh dari perkotaan, kami bersama Muspika Kecamatan Moga langsung menuju ke lokasi.
"Di lokasi kami bersama ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat mengecek jasad yang disimpan di dalam rumah," ucapnya.
Muspika setempat, sempat mendatangi kedua orangtua almarhumah di rumahnya.
BERITA VIDEO : VIRAL RAMBUT KELUAR DARI KUBURAN TUA, PEREKAM SAMPAI KETAKUTAN
Muspika membujuk agar mayat anaknya yang sudah disimpan selama lebih dari 2,5 bulan segera dimakamkan.
Pihak Muspika setempat berharap, jenazah putri bisa segera dimakamkan.
Negosiasi dengan pihak keluarga sempat alot, kedua orang tua sangat mencintai anaknya dan belum siap untuk ditinggal.
Mereka percaya jika anaknya bisa hidup kembali.
"Setelah dilakukan negosiasi, pendekatan secara agama bersama dengan tokoh agama dan masyarakat. Akhirnya bisa dilakukan pemakaman secara syariat islam," kata AKP Dibyo Suryanto, Kapolsek Moga.
Bau menyengat dari gubuk tua
Bau menyengat itu tercium dari sebuah gubug tua di di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Gubug tua itu merupakan rumah milik pasutri R dan P yang tinggal bersama adiknya dan satu anak perempuan.
Karena curiga, warga yang mendatangi rumah pasutri tersebut mendadak terkejut bukan main.
Di dekat pasutri tersebut, ada sesosok mayat wanita yang merupakan adik P sudah terbujur kaku.
Ketika ditemui langsung oleh Camat Moga, Umroni, pasutri itu menyebut kalau adik P sudah meninggal 7 hari yang lalu.
Namun, mereka kukuh tak mau memakamkan jasadnya.
"Sebelumnya menurut informasi yang kami dapat dari warga, pernah dulu adik kandungnya (adik P dari orang tua SAR) meninggal dan diketahui baunya," ujar Umroni.
"Yang kami tahu, seminggu disimpan di rumah," tambahnya, dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.
R diketahui selama ini bekerja di luar kota. Sedangkan P dan keluarganya yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini dikenal tertutup.
Ditambah lagi rumah keluarga SAR berada jauh dari tetangganya.
Melihat hal tersebut, warga pun mendesak pada keluarga tersebut untuk segera memakamkan sang jenazah lantaran sudah berbau busuk.
Akan tetapi, pasutri itu bersikukuh enggan memakamkan jasad adiknya.
Mereka percaya kalau adiknya itu suatu saat akan hidup kembali.
Setelah tokoh agama desa setempat melakukan pendekatan terhadap keluarga, jasad almarhumah akhirnya dimakamkan dengan syariat islam di samping rumahnya.
Nasib Anak P Lebih Pilu
Selang beberapa bulan kemudian, kejadian serupa pun dialami oleh SAR (14), anak pasutri P dan R.
Warga pun kembali digegerkan terkait kabar keluarga P dan R kembali menyimpan mayat anak perempuannya berinisial SAR (14) hingga berbulan-bulan.
Hal tersebut diutarakan Ustaz Zaenuri, seorang tokoh agama di Desa Plakaran.
"Iya, dua kali ini. Yang pertama sudah lama, lebih dari setahun sepertinya. Saya hanya mendengar adiknya (orang tua SAR) meninggal sudah seminggu tidak dikebumikan," kata Ustaz Zaenuri.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.
SAR meninggal gara-gara TBC
Dari hasil pemeriksaan tim medis, terkuak kalau SAR, anak gadis yang mayatnya disimpan berbulan-bulan itu meninggal gara-gara TBC.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Moga, diperkirakan SAR telah meninggal dunia dikarenakan penyakit TBC," ucapnya.
Pihaknya menambahkan, setelah dilakukan pendekatan secara persuasif, akhirnya keluarga korban mau memakamkan jenazah.
"Alhamdulillah, kelurga korban mau memakamkan jenazah gadis tersebut."
"Jenazah di makamkan pada Minggu malam," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang yang ikut bernegosiasi Ustadz Zaenuri membenarkan bahwa ia bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut dan sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan.
"Cukup lama dalam negosiasi dengan keluarga, ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan bahwa sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya."
"Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukannya," kata Ustadz Zaenuri.
Isu Menganut Aliran Tertentu
Aksi orangtua yang menyimpan jasad anaknya selama 2,5 bulan itu memicu isu di masyarakat.
Beredar kabar bahwa orangtua sang bocah diduga menganut aliran kepercayaan tertentu.
Terkait kabar tersebut, pihak kepolisian masih mendalaminya.
Langkah utama yang pasti segera dilakukan kepolisian adalah memanggil psikolog guna memeriksa kondisi orangtua SA.
"Sampai dengan saat ini Kami masih mendalami. Adapun beberapa langkah yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk mengirimkan personil psikologis untuk memberikan trauma healing kepada keluarga korban," ungkap AKBP Ari Wibowo.
Adapun sosok orangtua SA, polisi menyebut keduanya adalah sosok biasa.
Ayah SA adalah seorang petani, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga biasa.
"Aktivitas sosial mereka seperti biasa. Bapaknya keseharian adalah petani dan berkebun dan ibunya ibu rumah tangga biasa," pungkas AKBP Ari Wibowo. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cium Bau, Warga Syok Lihat Mayat Wanita Disimpan 7 Hari oleh Kakaknya, Nasib Anak Lebih Miris, ?