Berita Kriminal
Melerai Tawuran Pelajar, Pengendara Ojol Justru Jadi Korban, Wajahnya Berdarah Terkena Sabetan Sajam
Mereka, lanjut Iki, ada yang menggunakan senjata tajam atau sajam untuk saling serang.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Dandim pimpin penataran bela negara
Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Karawang, Jawa Barat menggelar apel penataran kedisiplinan, bela negara dan wawasan kebangsaan bagi pelajar SMP, SMA/ SMK se-Kabupaten Karawang, di Markas Kodim 0604 Karawang, Rabu (13/10/2021).
Penataran kedisiplinan dan bela negara itu diikuti oleh ratusan pelajar SMP, SMA/SMK.
Komandan Kodim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo mengatakan penataran kedisiplinan, bela negara dan wawasan kebangsaan dilakukan menyusul terjadi sejumlah aksi tawuran, balap liar dan penyalanggunaan narkoba oleh para pelajar.
"Karena itu hari ini menimbulkan kesimpulan bagi Muspida untuk ada kebijakan yang think of the box untuk melakukan kegiatan ini oleh aparat TNI-Polri, Kejaksaan Negeri, Pemkab Karawang dan unsur lainnya," ucap Medi di Mako Kodim 0604 Karawang.
Aparat Kepolisian dan TNI mengamankan sebanyak 36 siswa diduga hendak melakukan tawuran di wilayah Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (TribunBekasi.com)
Ada ratusan siswa dari 30 sekolah di Karawang yang mengikuti bela negara memiliki catatan khusus dari Guru Bimbingan Konseling (Guru BK) di sekolahnya.
"Yang kami bina di sini adalah follower yang sifatnya ikut-ikutan atau terpengaruh dalam kegiatan tawuran ataupun kenakalan pelajar lainnya," ujarnya.
Medi menjelaskan kegiatan bela negara itu akan dilakukan selama satu pekan.
Selain dilatih kedisiplinan dan baris berbaris, mereka juga diberikan materi tentang wawasan kebangsaan, imbauan larangan penggunaan narkoba, maupun kerohanian dari Muspida, MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Dalam sepekan mereka menginap diawasi setiap aktifitasnya, mulai dari bangun pagi. Bagi muslim melaksanakan salat subuh, olahraga pagi, baris berbaris kemudian dilanjutkan dengan pembinaan serta pemberian materi wawasan kebangsaan.
"Jadi bukan hanya tindakan dari fisik saja namun juga diisi dengan wawasan kebangsaan, spritual dan rohani. Tujuannya supaya mereka berubah," imbuhnya.
(Sumber : Wartakotalive.com//Ramadhan LQ/M31/Desy Selviany/Des)