Berita Bekasi
Pemerintah Pusat Hingga Sejumlah Instansi Terkait Turun Tangan Tangani Tanggul Kritis Sungai Citarum
Pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi menangani tanggul kritis di hilir Sungai Citarum, Kabupaten Bekasi.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi menangani tanggul kritis di hilir Sungai Citarum, Kabupaten Bekasi.
Kolaborasi tersebut melalui kerja sama antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Satuan Tugas Citarum Harum, dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Seperti penanganan tanggul Sungai Citarum yang retak di Kampung Bugis, Dusun 1, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Salah satu titik tanggul Sungai Citarum tersebut mengalami keretakan dan longsor.
Baca juga: Puluhan Rumah Terancam Terkena Imbas Longsoran Tanggul Sungai Citarum, Kepala Desa: Sangat Darurat
Baca juga: Camat Cabangbungin Sebut Pondasi Tanah Tanggul Sungai Citarum Mulai Bergeser ke Pemukiman Warga
Baca juga: Sepanjang 700 Meter Kondisi Tanggul Sungai Citarum Retak, Sadih Khawatir Keselamatan Ratusan Warga
Sehingga air merembes menyebabkan dua rumah terdampak langsung dan puluhan rumah lainnya berpotensi terdampak pula.
Kepala BBWS Citarum Bastari menuturkan, pihaknya tengah mengidentifikasi penyebab rembesan tersebut.
Apakah rembesan akibat kebocoran atau 'local sliding' karena hujan lebat, dan atau badan tanggul yang ditanami pohon, sehingga longsor akibat beban air pori dan pohon itu sendiri.
Namun sebagai reaksi cepat pihaknya mengirimkan ekskavator dan geobag, semacam material kantong khusus untuk menahan erosi dan abrasi ke Desa Jaya Sakti setelah menerima laporan kejadian tersebut.
"Untuk penanganannya, kami koordinasi dengan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar, Komandan Sektor 20, dan Camat," ujar Bastari melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/1/2022).
Bastari menuturkan, BBWS mengirim ekskavator dan geobag dari lokasi terdekat atau Pebayuran untuk perkuatan tanggul luar yang longsor sambil menunggu pengiriman dari Bandung.
"Sektor 20 siap untuk bantu tenaga, dan BPBD akan melihat jika perlu segera melakukan evakuasi. Mudah-mudahan segera teratasi, sambil kita amati dan evaluasi longsoran tersebut," ucapnya.
Bastari pun kembali mengingatkan dan menegaskan, bahwa badan tangggul tidak boleh ditanami pohon-pohon besar, apalagi di bagian miringnya.
Dia berharap masyarakat memahami hal tersebut karena akan menimbulkan risiko yang berbahaya terhadap ketahanan tanggul, maupun masyarakat di sekitarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan sebut, pihaknya masih terus memantau perkembangan di lapangan melalui BPBD Kabupaten Bekasi.
Selain itu, pihaknya pun tetap berkordinasi dan berkomunikasi dengan BBWS Citarum.