Berita Bekasi
Camat Cabangbungin Sebut Pondasi Tanah Tanggul Sungai Citarum Mulai Bergeser ke Pemukiman Warga
Titik kritis tanggul Sungai Citarum itu terletak di RT 005/03, Kampung Tapak Serang, Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, CABANGBUNGIN - Camat Cabangbungin Asep Bukhori, beri penjelasan mengenai titik kritis di tanggul Sungai Citarum.
Diketahui, titik kritis tanggul Sungai Citarum itu terletak di RT 005/03, Kampung Tapak Serang, Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Kini kondisi tanggul Sungai Citarum semakin memprihatinkan.
Sebelum insiden tiga rumah hancur tertimpa longsoran tanggul Sungai Citarum pada Selasa (11/1/2022) lalu, titik kritis tanggul bahkan telah sepanjang 700 meter.
Baca juga: Sepanjang 700 Meter Kondisi Tanggul Sungai Citarum Retak, Sadih Khawatir Keselamatan Ratusan Warga
Baca juga: Tanggul Citarum Mulai Bergeser ke Permukiman Warga, 43 Rumah di Bekasi Terancam
Baca juga: Perbaikan Tanggul Sungai Citarum yang Longsor Hingga Merusak Tiga Rumah Warga Bersifat Sementara
Bahkan kini, pondasi tanah bahkan semakin bergeser ke permukiman warga.
"Sekarang tanah tanggul Sungai Citarum sudah mulai bergeser ke pemukiman warga. Tidak menutup kemungkinan akan longsor lagi"
"Karena sepanjang 700 meter sudah retak-retak, jadi tidak ada penahanan lagi," kata Asep saat dikonfirmasi, Jumat (14/1/2022).
Saat ini, ia bersama BPBD Kabupaten Bekasi sudah membuat pos untuk pemantauan air dan tenda pengungsian, termasuk menyiapkan logistik.
Ia berharap ada upaya dari pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan, agar tidak jebol.
"Saya sudah menghimbau secara lisan agar segera melakukan evakuasi di kecamatan, karena memang sudah disiapkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lenggah Jaya, Sadih M Farhan menuturkan longsor terjadi karena terdapat pengerjaan dari BBWS Citarum.
Ditambah dengan adanya curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
Sadih mengkhawatirkan keselamatan warganya yang lain dikarenakan terdapat ratusan jiwa yang tinggal di 48 rumah sepanjang 700 meter tanggul yang kritis.
"Yang terdampak longsor ada tiga rumah, kalau keseluruhan rumah di sepanjang tanggul yang kritis ini ada 48."
"Saya khawatir apabila debit air tinggi, bukan hanya tiga rumah saja, tapi bisa semua rumah sepanjang tanggul bakal terkena longsor. Karena tanggulnya sudah tidak ada kekuatan," ungkapnya.
Apalagi, hujan diprediksi bakal terus mengguyur hingga Februari mendatang.
Volume debit air Sungai Citarum semakin meningkat seiring dengan tingginya intensitas hujan.
"Saya mohon agar lebih diseriuskan pekerjaan di titik ini, karena sudah sangat darurat," ujar Sadih.
(TribunBekasi.com/ABS)