Berita Bekasi

Awasi Ritel yang Jual Minyak Goreng di Atas Rp 14 Ribu, Disperindag Kota Bekasi Sebar Tim Petugas

Ia mengaku telah memberikan surat tugas kepada bawahannya untuk melakukan pemantauan secara acak di ritel-ritel se-Kota Bekasi.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Tribun Bekasi/Joko Supriyanto
Ridho (29), pedagang sembako di Pasar Baru Kota Bekasi, masih menjual minyak goreng dengan harga Rp20.000 - Rp22.000 per liter pada Rabu (19/1/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi Teddy Hafni mengancam untuk mencabut izin usaha ritel-ritel yang menjual harga minyak goreng di atas Rp14 ribu.

Pasalnya, pemerintah daerah telah menggandeng para pengusaha ritel untuk menjual minyak goreng kemasan seharga Rp14 ribu per liter.

"Yang jelas kalau memang ada, orang yang menjual diatas harga Rp14 ribu. Ya nantinya ada langkah-langkah hukum oleh pemerintah. Karena semua ritel di Kota Bekasi sudah jual minyak goreng Rp14 ribu, kecuali di pasar tradisional," tutur Teddy saat dikonfirmasi, Minggu (23/1/2022).

Ia mengaku telah memberikan surat tugas kepada bawahannya untuk melakukan pemantauan secara acak di ritel-ritel se-Kota Bekasi.

Baca juga: Gandeng Pengusaha Ritel, Disperindag Bekasi Jual Minyak Goreng Rp 14 Ribu Hingga 4 Bulan Kedepan

Baca juga: Antisipasi Panic Buying Minyak Goreng di Mini Market, Sejumlah Ritel Mulai Batasi Stok Barang

Mereka yang melanggar, sambung Teddy, akan dijatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

"Mereka yang melanggar akan kena sanksi, mulai dari teguran. Separah-parahnya ya kalau tidak bisa ditegur, ya kita ambil langkah lebih ekstrim lagi, berupa pencabutan izin dan lain sebagainya," ungkapnya.

Terdapat 993 ritel modern di Kota Bekasi yang kini menjual minyak goreng seharga Rp14 ribu, antara lain 372 gerai Alfamart, 447 gerai Indomaret, serta 101 gerai Alfamidi.

BERITA VIDEO : EMAK-EMAK BERDESAKAN ANTRE MINYAK GORENG MURAH

Kemudian 15 gerai Lion Superindo, tujuh Naga Swalayan, tiga GS Ritel, satu Lotte Shopping, satu Indogrosir, enam Ceriamart, empat Transmart/Carrefour, dua Farmer Market, satu Food Hall, dua Hari Hari Swalayan, 30 Prima Freshmart, serta satu gerai Tip Top.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengadakan operasi pasar murah di pasar-pasar tradisional untuk menekan harga minyak goreng.

"Di pasar tradisional juga, kita melakukan hal yang sama, terutama untuk pasar-pasar pemerintah dan swasta. Dalam waktu seminggu sudah dimulai, kalau bisa sebelum seminggu, ya lebih bagus," tutur Teddy.

Jual minyak goreng murah hingga 4 bulan kedepan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi telah menggandeng pengusaha ritel untuk mendistribusikan minyak goreng murah satu harga.

Kepala Disperindag Kota Bekasi, Teddy Hafni mengatakan harga Rp14 ribu per liter akan berlaku hingga empat bulan mendatang.

"Program ini, minyak goreng yang Rp14 ribu untuk minyak sawit, berlaku selama empat bulan kedepan dengan harga yang sama. Setelah itu kan nanti ada evaluasi," tutur Teddy saat dikonfirmasi, Minggu (23/1/2022).

Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng di ritel secara berlebihan guna menghindari panic buying.

Warga antre membayar minyak goreng di minimarket wilayah Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Warga antre membayar minyak goreng di minimarket wilayah Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

"Karena ini kan masih berlangsung selama empat bulan. Makanya kita juga tolong dibantu untuk sosialiasi kepada masyarakat agar tidak panik membeli barang. Dengan membeli sewajarnya dan sesuai kebutuhan," ujarnya.

Pasalnya, beberapa ritel yang berlokasi di perumahan melaporkan telah kehabisan stok karena sempat terjadi panic buying pada beberapa hari lalu.

"Malah sampai ada kejadian ada anak, ibu dan bapak, itu mereka datang bertiga ke ritel sekeluarga hanya untuk beli minyak, setelah habis, sudah pergi. Ya itu kan termasuk panic buying juga," kata Teddy.

Teddy menyerahkan sepenuhnya kebijakan alur distribusi minyak goreng kepada para pengusaha ritel. Ia pun sepakat apabila terdapat ritel-ritel yang sengaja tak langsung menambah stok minyak goreng mana kala telah habis dibeli oleh masyarakat.

"Kalau habis, itu kita serahkan ke ritel-ritel kembali regulasinya. Karena dikhawatirkan gini, apalagi itu kan deket perumahan tuh, ada orang yang muter kan ke Indomaret dan Alfamart. Makanya untuk pasokannya, distribusi barangnya agar tidak dipenuhkan, walau sudah full, tapi jangan ditambah lagi secara masif," tuturnya. 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved