Berita Kriminal
Warganet Sebut Pembunuh di Jatiwaringin adalah Fetish, Polisi: Jangan Berprasangka Tanpa Dasar
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho tanggapi pernyataan warganet yang menyebut pelaku pembunuhan di Jatiwaringin fetish.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Pemuda berinisial AY (19) asal Jatiwaringin meninggal secara tak wajar lantaran diikat tangan, kaki, mulut dan hidungnya di kamar mandi oleh tersangka TAW (21) di rumah temannya.
Tak sedikit netizen yang mengira bahwa pelaku TAW memiliki kelainan seksual fetish yang mengikat korbannya hanya untuk memenuhi nafsu birahi.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho akui pihaknya menunggu hasil resmi autopsi.
Dia pun enggan berprangska miring terhadap apa yang terjadi.
Baca juga: Netizen Sebut Pelaku Pembunuhan di Jatiwatingin Bekasi Miliki Kelainan Seksual, Ini Kata Polisi
Baca juga: Sirik Teman Dapat Kerja Pemuda di Bekasi Bunuh Sahabatnya, Diikat Pakai Tali, Mulut Hidung Dilakban
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Ungkap Tabir Dugaan Pembunuhan Anak Remaja di Pondok Gede
"Jangan berprasangka tanpa dasar yang jelas, apalagi korban sudah almarhum. Kita tunggu hasil pemeriksaan resmi autopsi,” kata Alex ketika dikonfirmasi, Jumat (28/01/2022).
Alex mengatakan almarhum korban kini berada di Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati setelah makamnya dibongkar untuk kepentingan autopsi.
Hanya saja, dia belum dapat memastikan kapan korban selesai diperiksa.
"Nanti akan kita konfirmasi ke bagian kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati," tuturnya.
Sebelumnya, Alex juga sempat mengumumkan hasil sementara autopsi yang dilakukan pihak kepolisian.
Hasil autopsi sementara mengatakan korban AY meninggal akibat aliran napasnya disumbat.
"Pengakuan tersangka hanya melapisi mulut dengan lakban. Faktualnya dari hasil Visum sementara bahwa korban meninggal dunia akibat tersumbatnya saluran nafas"
"Hampir dipastikan bahwa kemungkinan besar lakban dililitkan sampai menutupi hidung," kata Alex.
Seperti yang dirilis polisi, kasus tersebut dilatarbelakangi karena pelaku sakit hati lantaran korban tak mengajaknya melamar pekerjaan.
Pelaku TAW, diketahui sering mengintimidasi korban sejak bersekolah.
(TribunBekasi.com/ABS)
