Berita Sepakbola

Akmal Marhali Sayangkan Pemain Liga 1 Tak Patuhi Prokes, Banyak yang Positif Covid-19

Bila pemain tidak patuh, sebaiknya kompetisi dihentikan sementara hingga kasus Covid-19 mereda. 

Tribunnews.com
Pengamat sepak bola Akmal Marhali. 

TRIBUNBEKASI.COM — Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali menyayangkan para pemain sepakbola yang berlaga di kompetisi sepakbola BRI Liga 1 tidak patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. 

Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 ditemukan pada sejumlah pemain yang berlaga di kompetisi sepakbola BRI Liga 1.  

Dalam sepekan terakhir, sudah ada sejumlah klub yang melapor bahwa pemainnya terinfeksi Covid-19, diantaranya Arema FC yang melaporkan lima pemainnya terkonfirmasi positif virus ini. 

Kemudian ada Riko Simanjuntak (Persija Jakarta), Adam Mitter (PSM Makassar), dan sembilan pemain Persib Bandung serta tiga pemain Persebaya Surabaya. 

Terbaru, Persiraja Banda Aceh turut mengumumkan dua pemainnya terinfeksi Covid-19. 

Baca juga: Akmal Marhali: Kritik Eksekutif PSSI Haruna Soemitro ke STY Itu Wajar, Sayang Momennya Kurang Pas

Akmal menilai, maraknya kasus infeksi Covid-19 yang dialami pemain Liga 1 ini disebabkan kendurnya penerapan protokol kesehatan

"Sejak seri kedua sistem bubble to bubble kendur ditegakkan. Para pemain bebas keluar hotel dan makan di warung/restauran bersama kolega. Banyak orang hilir mudik masuk ke hotel. Ini sungguh disayangkan," ucap Akmal Marhali, Senin (31/1/2022).

"Apalagi, saat Seri 4 di Bali. Semua bablas. Para pemain bebas jalan-jalan ke tempat umum. Padahal, pemerintah sudah mengingatkan soal penyebaran Omicron yang meningkat. Di Bali misalnya, sudah 325 kasus perhari," tutur dia. 

Akmal menekankan agar PSSI dan PT LIB kembali menegakkan regulasi dan pengetatan prokes. Sistem bubble (gelembung) harus dilaksanakan dengan benar oleh semua klub peserta Liga 1. 

Baca juga: Akmal Marhali: Jika Kalah di Final Piala AFF, Bukan Berarti Skuat Garuda Tak Berprestasi

Selain itu, Akmal mendorong agar vaksinasi booster pada para pemain segera dilakukan demi meminimalisir potensi terjadinya penularan Covid-19 di Liga 1.

"Tidak boleh lagi para pemain, ofisial, dan manajemen bebas keluyuran dari pantai ke pantai, cafe ke cafe, atau berkumpul di luar bubble-nya. Vaksin Booster juga harus segera dilakukan," papar Akal. 

Dia juga mengimbau semua pemain maupun klub Liga 1, mau berikhtiar menjaga kesehatan demi keselamatan bersama.

"Disiplin, disiplin, disiplin demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Juga evaluasi pertandingan larut malam yang bisa menurunkan imunitas tubuh," tutur dia. 

Bila pemain tidak patuh, sebaiknya kompetisi dihentikan sementara hingga kasus Covid-19 mereda. 

"Pilihannya hanya dua. Tegas prokes atau stop sementara kompetisi sampai penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan," pungkas dia. (Tribunnews.com/Lusius Genik Lendong)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved