Berita Bekasi
Menkes Ungkap Senjata Ampuh Hadapi Covid-19: Bukan Pistol Bukan Bom, Tapi Pakai Masker, Cepat Vaksin
sebab beberapa masyarakat yang terpapar dan di rawat di rumah sakit akibat belum melakukan vaksinasi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi Covid-19 yang tengah terjadi saat ini, diibaratkan tengah dalam situasi berperang.
Oleh karena itu Budi Gunadi Sadikin merasa yakin Indonesia bisa menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Sebab, Budi percaya jika dengan kekompakan masyarakat Indonesia dapat melalui pandemi ini, namun tentunya masyarakat berperan penting apakah Indonesia bisa menang menghadapi pandemi yang terjadi.
"Saya percaya Indonesia sudah berapa kali perang selalu menang. Yang penting kita mau kompak bekerjasama, kita memanfaatkan konsep pertahanan semesta. Di mana rakyat yang paling berperan menentukan apakah kita menang atau tidak," kata Budi Gunadi usai meninjau vaksinasi massal di Kota Bekasi, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Dokter Anthony: Para Nakes di Bekasi Siap Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
Baca juga: Alasan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi Perbanyak Kerjasama Kemitraan di Era Pandemi Covid-19
Menurut Budi Gunadi, dalam menghadapi perang pandemi ini, ia menyebut bukanlah pistol maupun bom untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Ia mengungkapkan ada senjata yang paling ampuh untuk mengakhiri pandemi yang terjadi selama dua tahu ini.
"Senjatanya apa? Bukan pistol, bukan bom, bukan, senjatanya adalah pakai masker dan cepat divaksin. Semoga pandemi ini cepat berlalu," katanya.
Ia menekankan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak perlu panik dengan kenaikan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.
BERITA VIDEO : PERINGATAN LUHUT UNTUK KAUM ANTI VAKSIN
Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera menjalani vaksinasi, sebab beberapa masyarakat yang terpapar dan di rawat di rumah sakit akibat belum melakukan vaksinasi.
"Saya tadi pagi baru ke Rumah Sakit Sulianti Saroso. Rumah sakit yang merawat pasien pertama yang kena di Kemang. Saya lihat berapa yang wafat, berapa yang dikasih ventilator, itu 60-70 persen belum divaksin atau vaksinnya tidak lengkap," ujarnya.
Selain beberapa masyarakat yang menjalani perawatan intensif tak lain masuk dalam kategori lansia dan komorbid.
Bahkan beberapa diantaranya ada yang belum menjalani vaksinasi dosis lengkap maupun booster.
"Jadi, kalau kita punya bapak, punya ibu, punya kakek, punya nenek yang masih belum divaksin, cepat-cepat divaksin. Adalah tugas kita untuk melindungi orang tua kita," ucapnya.
Kapolri sarankan masyarakat pakai masker lapis dua
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyarankan masyarakat untuk dapat menggunakan masker dua lapis saat beraktivitas ditengah ancaman lonjakan kasus Covid-19 saat ini.