Viral Medsos
VIDEO Seorang Balita di Muaragembong Kabupaten Bekasi Mengalami Gizi Buruk Viral di Media Sosial
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan adanya seorang balita berinisial ARH (3) kini terkapar dampak mengalami gizi buruk.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, MUARAGEMBONG - Viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang balita berinisial ARH (3) terkapar tak berdaya di dalam sebuah kamar.
Ia diduga mengalami gizi buruk lantaran tubuhnya terlihat kurus kering dan tumbuh tidak seperti balita seusianya.
Video tersebut dibagikan oleh akun media sosial Instagram @pratiwi_noviyanthi dan telah tayang sebanyak 81.700 kali.
Kondisi ARH mengundang banyak simpati dari para netizen yang turut bersedih atas kondisi dialami anak yatim itu.
Baca juga: VIRAL, Seorang Balita di Muaragembong Alami Gizi Buruk, Ternyata Ibunya Positif HIV
Baca juga: Tekan Angka Gizi Buruk dan Peningkatan Program KB, DPPKB Karawang Lakukan Strategi Jitu Ini
Baca juga: Dapat Kucuran Anggaran Rp 11,6 M, DPPKB Karawang Fokus Tangani Kasus Gizi Buruk ke Seluruh Desa
Berdasarkan informasi dihimpun, video direkam saat ARH berada di rumah kakeknya, Kampung Kelapa Dua, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
"Iya betul ananda ARH saat itu sedang berada di rumah kakeknya di Desa Jayasakti. Kami dari Muspika Kecamatan Muaragembong tadi pagi sudah datang berkunjung," katanya Humas Polsek Muaragembong, Bripka Rohimah saat dikonfirmasi Warta Kota, Rabu (16/2/2022).
Rohimah bercerita, ARH dan ibunya bernama Khoirunisah (29), sebenarnya tercatat sebagai warga Desa Muktiwari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Namun, setelah suaminya Anton Firmansyah (36) meninggal pada Oktober 2021 lalu, Khoirunisah beserta ARH dan kakaknya, yakni ARP (6), kemudian tinggal bersama neneknya di Desa Muktiwari.
Sejak saat itu pula, kondisi kesehatan ARH dan Khoirunisah menurun secara drastis.
ARH malami penurunan berat badan hingga di bawah normal.
Didiagnosis oleh pihak puskesmas mengalami gizi buruk saat kontrol yang dilakukan pada 6 Januari 2022 lalu.
Sedangkan, Khoirunisah telah lebih dulu didiagnosis mengalami TB Paru pada pemeriksaan klinis yang dilakukan secara mandiri pada tanggal 23 Desember 2021.
"Berat badan ananda ARH waktu diperiksa hanya 7 kilogram saja. Padahal kata neneknya sebelum sakit ARH sudah bisa jalan, ngedrop setelah Ayahnya meninggal."
"Ibunya juga ngedrop. Dua-duanya dalam pantauan puskesmas sejak Januari," ungkapnya.
Kontrol yang dilakukan pihak puskesmas berlanjut pada tanggal 8 Januari 2022.

 
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/balita-mengalami-gizi-buruk.jpg)
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/SIM-Keliling-Kabupaten-Bekasi-27-Oktober-1-November-2025.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Festival-Olahraga-Tradisional-IGORNAS-2025-di-Go-Wet-Waterpark-Grand-Wisata.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Kadisperkimtan-dampingi-Bupati-Bekasi-di-DPR-RI.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Asesmen-Sekda-Kabupaten-Bekasi.jpg)