Berita Karawang

Dapat Kucuran Anggaran Rp 11,6 M, DPPKB Karawang Fokus Tangani Kasus Gizi Buruk ke Seluruh Desa

dahulu penanganan stunting hanya pada 7 kecamatan dan 10 desa saja. Akan tetapi pada tahun 2022 ini, diseluruh desa akan disisirnya. 

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Kolase TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
ilustrasi gizi buruk --- Balita bernama Sauqi (4) menderita stunting atau kurang gizi kronis dan tumor, di Kampung Gebang RT 01/03, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang ikut membantu dalam upaya penurunan angka stunting

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. 

Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ikut ambil bagian dalam penanganan stunting

"Stunting ini di tahun 2022 kami diberikan anggaran BKKBN Pusat melalui DAK non fisik hampir Rp 11,6 miliar. Karena sekarang stunting juga diamankan juga di BKKBN, jadi koordinator," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Karawang, Sofiah, saat ditemui di kantornya, pada Selasa (25/1/2022). 

Baca juga: Stunting saat Balita bisa Sebabkan Aneka Penyakit saat Dewasa, Inilah Upaya Mencegah Balita Stunting

Baca juga: Potensi Kerugian Akibat Kasus Stunting di Indonesia Bisa Tembus Rp463 Triliun

Sofiah menerangkan, pada 2024 presiden menargetkan angka stunting harus turun dari 14 persen hingga 27 persen. 

"Tapi alhamdulillah sampai sekarang info didapat turun 10 persen," jelas dia. 

Dia menerangkan, dahulu penanganan stunting hanya pada 7 kecamatan dan 10 desa saja. Akan tetapi pada tahun 2022 ini, diseluruh desa akan disisirnya. 

BERITA VIDEO : SAPA DOKTER: BAYI LAHIR LANGSUNG PUNYA GIGI, KOK BISA? BERBAHAYAKAH?

"Sekarang ini 2022 kami menyisir semua desa di Kabupaten Karawang apakah ada ibu hamil mengarah ke stunting. Makanya kita data pendamping keluarga, nanti calon ibu hamil yang harus kami dampingi," ungkap dia. 

Saat ini ada 42.200 ibu hamil yang didampingi tim DPPKB.

Pihaknya memiliki 1.879 tim pendamping, tiap tim pendamping ada tiga orang dari bidan, PKK, dan unsur KB. 

"Jadi total ada 5.637 orang sebagai pendamping di Kabupaten Karawang, itu dibiayai dari BKKBN Pusat," jelas dia. 

Terakhir, Sofiah mengharapkan agar angka stunting dapat ditekan semaksimal mungkin sesuai harapan Presiden Joko Widodo. 

"2022 ini kami betul-betul fokus program KB dan kami fokus pencagahan stunting di Karawang," tandasnya.  
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved